Twit dari @shendiRosyian itu juga kalo menurut saya tidak beralasan. Pemerintah mengirimkan proposal ke investor asing karena memang pemerintah tidak mempunyai modal yang cukup jika harus membangun sendiri. Tapi coba kita liat teknologi geothermal itu seperti apa.
Di twit itu dibilang kalau TNGC adalah gerbang untuk masuknya Chevron. Kalo menurut pendapat saya itu tidak benar. Karena Pemerintah Kabupaten Kuningan berkeinginan untuk menjadikan Kuningan sebagai Kabupaten Konservasi sehingga terbentuk TNGC. Dengan adanya TNGC, tidak akan ada industri besar tumbuh di Kuningan. Pemerintah Kabupaten Kuningan berkomitmen untuk tetap menjaga kelestarian alam di Kabupaten Kuningan. Dengan dijadikannya Kuningan sebagai kabupaten Konservasi, Pemerintah mendorong home industry berkembang lebih pesat dan menjadikan Kabupaten Kuningan sebagai kota tujuan Pariwisata dan menangkap potensi MICE (Meeting, Insentif, Conference, Exhibition).
Pengeboran sendiri direncanakan akan dilakukan di luar kawasan Taman Nasional atau Hutang Lindung sehingga tidak akan merusak kondisi alam.
Jadi, salahkah Chevron masuk ke Kuningan? Kalo menurut pendapat saya sebagai Renewable Energy Supporter, itu tidak salah. Karena saya sangat mendukung Chevron masuk ke Kuningan dan membangun PLTP. Pikirkan masa depan yang lebih baik untuk Kuningan, PAD, supply listrik, peningkatan kesejahteraan masyarakat, terbukanya lapangan kerja serta adanya potensi bisnis - bisnis turunan dari geothermal itu sendiri.
*) Data diolah dari berbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H