Mohon tunggu...
Dina M. Riyadi
Dina M. Riyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Freelancer

shopaholic, shoes and bags lover, Love My Family so much

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Geothermal di Kabupaten Kuningan, Yes or No?

3 Maret 2014   21:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:17 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Isu yang beredar, Geothermal berdampak buruk terhadap lingkungan. Namun fakta sebenarnya, Geothermal adalah merupakan proyek yang ramah lingkungan. Salah satu dosen ITB pernah mengatakan bahwa "Sumber Daya panas Bumi : Energi Andalan yang Masih Tertinggal". Ada beberapa fakta mengenai Geothermal yang perlu kita ketahui bersama.

1.    Potensi Sumber Daya Panas Bumi Indonesia Sangat Besar

Negara Indonesia dilewati sekitar 20% panjang sabuk api (ring of fire). Jalur ini merupakan jalur dimana gunung api banyak dijumpai. Dari gunung-gunung api inilah sumber panas diperoleh.

Menurut perkiraan yang tercatat hingga saat ini ada sekitar 20 ribu MW setara 40% potensi panas bumi dunia. Akan tetapi, baru sekitar 3-4% saja yang dimanfaatkan. Jelas, ini sebuah peluang yang sangat besar dan perlu dimanfaatkan.

Apabila dikonversikan, potensi panas bumi Indonesia tersebut setara dengan supply minyak bumi sebesar 8 Milyard Barel Ekivalen. Ini masih hanya diperkirakan berdasarkan atas "current technology stages", efisiensi konversi, serta usia sumur yang mampu dipakai selama produksi/operasi. Hal tersebut disebabkan karena pada prinsipnya daya kalor panasnya sendiri tidak akan habis dalam ratusan bahkan ribuan tahun.

No

Negara

Potensi

Telah Dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik

% Pemanfaatan

(Mwe)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun