Mohon tunggu...
Jamil Hasanudin
Jamil Hasanudin Mohon Tunggu... Freelancer - Praktisi internet marting berpengalaman sejak tahun 2015 dan lebih expert di bidang SEO

Low Profile

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Merasa Takut Terlalu Bahagia? Waspadai Gangguan Mental Ini

17 Juni 2021   07:57 Diperbarui: 17 Juni 2021   08:24 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berpikir bahwa mencoba bahagia adalah membuang-buang waktu dan tenaga.

Penyebab Cherophobia

Teori ini menunjukkan bahwa pengalaman di masa kanak-kanak dapat menciptakan hubungan antara kesenangan dan rasa sakit, yang kemudian secara intrinsik terkait di otak. Orang dengan Cherophobia mungkin percaya bahwa sesuatu yang menyakitkan harus selalu mengikuti sesuatu yang menyenangkan. Misalnya, terlalu banyak bersenang-senang

dengan teman-teman mungkin menghasilkan hukuman di kantor kepala sekolah. Atau mungkin menceritakan bahwa sedang jatuh cinta akan disambut dengan cemoohan. Lingkaran yang terbentuk pada usia dini dan berlanjut seiring bertambahnya usia penderita.

Cherophobia, seperti ketakutan irasional lainnya, adalah kebiasaan berpikir yang dapat diproyeksikan kembali ke dalam pikiran. Dengan kerja keras dan pengulangan, jalur saraf baru dapat dibentuk. Satu studi menunjukkan bahwa melatih kembali otak Anda dapat memakan waktu paling sedikit 12 minggu, meskipun bervariasi dari orang ke orang.

Bagaimana kamu tahu jika kamu menderita cherophobia?

Jika kamu benar-benar enggan untuk apa pun yang dapat membuat kamu bahagia, kamu menjalani kehidupan yang sangat menyedihkan. Kamu berhak mendapatkan yang lebih baik dan perlu melakukan perubahan.

Tapi bagaimana kamu tahu jika kamu menderita cherophobia?

Para peneliti telah menciptakan apa yang mereka sebut "skala ketakutan akan kebahagiaan" dan melibatkan beberapa pertanyaan untuk ditanyakan pada diri sendiri. Pertanyaannya meliputi:

Apakah kamu takut membiarkan diri kamu terlalu bahagia?

Apakah kamu percaya bahwa kamu tidak pantas untuk bahagia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun