PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan merupakan investasi yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, pemerintah telah mengembangkan program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses keluarga dan anggotanya terhadap pelayanan kesehatan yang komprehensif dan memahami program PIS-PK. Dalam penelitian ini, kita akan membahas tentang implementasi program PIS-PK di wilayah kerja Puskesmas Hajimena, Kabupaten Lampung Selatan, dengan fokus pada meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Kesehatan masyarakat dipandang sebagai investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Puskesmas Hajimena, sebagai sarana untuk memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya, berperan sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, program PIS-PK menggunakan pendekatan 6 komponen utama dalam penguatan sistem kesehatan, yaitu penguatan upaya pelayanan kesehatan, ketersediaan tenaga kesehatan, sistem informasi kesehatan, akses terhadap ketersediaan obat esensial, pembiayaan, dan kepemimpinan atau pemerintah. Program ini juga menggunakan metode survei dan analisis prioritas masalah untuk menentukan masalah kesehatan yang perlu diatasi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang implementasi program PIS-PK di wilayah kerja Puskesmas Hajimena dan bagaimana program ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. Kita juga akan membahas tentang penggunaan teori perencanaan precede proced dalam program PIS-PK dan bagaimana program ini dapat meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat.
ANALISIS PERENCANAANÂ
Menurut Green & Kreuter dalam McKenzie, James (2013) "PRECEDE adalah akronim untuk predisposisi, penguatan, dan pemungkin konstruksi dalam diagnosis dan evaluasi pendidikan/ekologis". "PROCEED adalah singkatan dari kebijakan, peraturan, dan konstruksi organisasi dalam pembangunan pendidikan dan lingkungan". Paruh pertama model, PRECEDE, "terdiri dari serangkaian penilaian terencana yang menghasilkan informasi yang akan digunakan untuk memandu keputusan selanjutnya". Paruh kedua model, PROCEED, "ditandai dengan penerapan strategis berbagai tindakan berdasarkan apa yang dipelajari dari penilaian pada tahap awal".
1. Analisis PRECEDE (Predisposing, Reinforcing, and Enabling Constructs in Educational Diagnosis and Evaluation)
Fase 1: Diagnosis Sosial dan Kualitas HidupÂ
Azizah et al. (2021) menggambarkan kondisi sosial masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Hajimena, termasuk bagaimana persepsi masyarakat tentang kesehatan dan kualitas hidup mereka. Mereka mengidentifikasi isu-isu kesehatan utama yang menjadi perhatian, seperti gizi buruk dan akses ke layanan kesehatan melalui survei dan diskusi kelompok,
Fase 2: Diagnosis Epidemiologis, Perilaku, dan Lingkungan