Sore yang mendung di sebuah kedai kopi.
"So, bagaimana Mbak D?" tanya Liliana sembari mengaduk vanilla late-nya.Â
"Bagaimana apanya?" tanyaku tanpa menoleh.
"Kakak Jelita Geulis!" seru pelayan kedai kopi.
Aku berdiri dan menghampiri pelayan tersebut. Hup, dengan wajah ceria cappucino dingin pindah ke genggaman tanganku.
Liliana nyengir. "Ya ampun, kukira siapa, Kakak Jelita Geulis, pemborosan diksi."
Aku duduk manis dan tersenyum penuh arti. "Ya, tidak apalah, sesekali menggunakan nama alias, Jelita Geulis."
"Iya, deh. Jadi, bagaimana, Mbak D?"
"Apanya?" tanyaku sembari mematikan laptop merah dengan stiker palsu bergambar apel yang digigit.
Liliana, adik kelasku di Sekolah Dasar, mendadak tertawa heboh. "Hadeuh, itu mengapa ada foto Mbak D di laptopnya? Lalu, ada stiker gambar apel sedikit nempel di ujungnya?"
Aku tertawa lepas. "Sengaja. Laptopku ini pasaran, banyak yang punya jadilah disiasati dengan menempelkan foto diri dan apel."