"Aamiin. Allright, ganti topik, ya. Bagaimana kabar Al?"
"Hilang. Sejak menikah, aku memutuskan untuk tidak menghubunginya lagi."
"Kupu-kupu?"
Aku menatap Naz terkejut. "Kau tahu Kupu-Kupu?"
Naz mengangguk. "Kita tinggal di kota kecil, D. Pinggiran ibukota. Kita bertangga hanya selemparan batu, beda erte. Selain itu, kita teman esde. Aku banyak mendengar gosip murahan tentang complicated love antara D, Lilo, Kupu-Kupu, dan Al."
Aku tergelak. "Hadeuh."
"Pertahankan pernikahanmu, D. Pilihan bijak kau meninggalkan Al sejak menikah dan semoga demikian adanya dengan Lilo. Tidak apa jika dilabeli Betty La Fea, baperan perempuan lapuk, dan stigma negatif lainnya oleh para cheerleader-nya Kupu-Kupu. Santai saja, stay cool and lovely. Kuncinya ada di dirimu dan Lilo dengan seizin Alloh."
Aku tersenyum menatap Naz. Ada lembayung senja di luar dan itu pertanda tak lama lagi akan terdengar adzan maghrib....
Adzan maghrib yang mengantarkanku pada satu hal, yaitu aku akan sekuat dan setegar Naz jika mengalami apa yang dia alami...
Foto: Dokumen Pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H