Mohon tunggu...
Dina Purnama Sari
Dina Purnama Sari Mohon Tunggu... Dosen -

There is something about Dina... The lovely one...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Baper

3 Mei 2015   22:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:25 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tersenyum. "Iya, aku mau mandi sehingga  pintu rumah kukunci dari dalam rumah. Hal ini untuk mencegah kau masuk ke rumah tanpa permisi."

Lilo menepuk keningnya. "Ampyun, D! Okelah. Siap, Bos!"

***

Kira-kira, selama tiga puluh lima menit, aku sibuk dengan aktivitasku dan Lilo tetap santun menungguku di teras rumah.Wajah pria yang kukasihi itu nampak lega saat melihatku hadir dengan dandanan rapi dan semerbak bunga melati.

"Parfum baru, ya, D? Wanginya lebih lembut dibandingkan parfum yang lama." Ucap Lilo sambil berdiri.

Aku terkikik geli. "Bukan, ini wangi sabun mandi."

Belum sempat Lilo mengucapkan sebuah kata, aku segera melemparkan kunci mobil Bokap dan menarik tubuhnya. Aku mengunci pintu dan pagar dengan rapat setelah sebelumnya menaruh peralatan minum yang dipergunakan oleh Lilo. "Hayo, let's go. Banyak hal yang harus kita lakukan. Kita kirimkan aneka dus ini melalui jasa pengiriman."

Kali ini, Lilo hanya terdiam dan menurut.

***

"Sebetulnya, paket-paket itu isinya apa, D?" tanya Lilo pelan, seusai kami mengirimkannya melalui jasa pengiriman.

"Kenangan. Masa lalu. Mmm, antara aku dengan Al, aku dengan Liam, aku dengan...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun