Mohon tunggu...
Dina Pertiwi
Dina Pertiwi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi/Penulis Konten

Pecinta buku, sastra, dan kutipan indah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tentang Mengenal Diri Sendiri

17 Mei 2022   11:45 Diperbarui: 17 Mei 2022   17:56 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia enggak tahu bahwa self-acceptance is truly embracing who you are.

Manusia yang hidup di zaman ini dicekoki dengan proses yang serba instan, cerita yang serba plot twist, bahkan dongeng happily after ever.

Well, hidup enggak sepenuhnya seperti ini.

Hidup punya proses. Hanya saja, orang tidak menunjukkan prosesnya karena bagi dia cukup dia yang tahu bagaimana dia berproses.

Hidup ga melulu soal plot twist si korban bullying berakhir dengan menjadi direktur atau CEO start up besar. Enggak. Kadang kita bakalan tetap jadi figuran yang ada di bayang-bayang. Bahkan kadang, kita bisa aja mati kelaparan dan dalam kesedihan karena kehidupan ever after yang memang ga pernah eksis.

Kalau gitu buat apa lagi hidup kalau sekedar jadi pemeran tanpa nama?

Di sinilah pentingnya mengenal diri sendiri.

Ketika kamu udah kenal dengan diri sendiri, ga peduli seterpuruk apa dan peran apa yang kamu mainkan, even jadi pemeran abstrak di ujung koridor sekalipun, kamu tetep tahu bahwa kamu pantas.

Kamu gak akan pernah ragu sama diri sendiri. Knowing yourself helps you release self-doubt.

Mengenal diri sendiri akan membuat hidup kamu jauh-jauuuuh lebih baik. Karena dengan ini, kamu ga akan pernah merasa kecil. Kamu gak akan rendah meskipun direndahkan.

Jadi, jika kamu merasa bahwa kisah anak kecil itu relate dengan kehidupanmu, yang harus kamu lakukan adalah berhenti fokus pada pembuktian diri. Berhenti mengharapkan pengakuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun