Mohon tunggu...
Dina Oktafiani
Dina Oktafiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SUSKA RIAU

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Karena Bunda Hilang: Mencari Bunda

10 Mei 2024   19:36 Diperbarui: 10 Mei 2024   21:53 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudahkah kau lihat, Bunda?

Matahari terang yang selalu menyala

sejak jiwanya beranjak

dari raga yang terkaku dingin.

Angin selatan menampar ujung kapal.

Sesekali aku rasakan tubuhku,

terbayang dipeluk erat bunda.

Ketika petir bergema panjang,

menasehati ragaku yang hilang arah,

akan larangan berlayar saat badai menghantam.

Mataku masih menyalang mencari Bunda.

Sesekali menghidu aroma dari jiwa meski buta.

Kubiarkan engkau berlabuh di atas sana.

Menyerah pada lautan yang tak menentu arah jalan pulang.

Semakin jauh menentang daratan, teringat bulan menunggu di ujung lautan.

Kepala dihantam.

Ada luka yang meminta disembuhkan.

Bagaikan anak yang menangis meminta dipeluk.

Ada rindu yang tertanam didalam sana, rindu akan matahari yang selalu menyinari siangku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun