Sesekali menghidu aroma dari jiwa meski buta.
Kubiarkan engkau berlabuh di atas sana.
Menyerah pada lautan yang tak menentu arah jalan pulang.
Semakin jauh menentang daratan, teringat bulan menunggu di ujung lautan.
Kepala dihantam.
Ada luka yang meminta disembuhkan.
Bagaikan anak yang menangis meminta dipeluk.
Ada rindu yang tertanam didalam sana, rindu akan matahari yang selalu menyinari siangku.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!