"Wajar rasanya bila anak jenuh dan bosan apabila dia harus dituntut untuk mengerjakan soal yang begitu banyak dalam kehidupan sehari-harinya. Bahkan rumah yang seyogyanya tempt dia beristirahat dan bercengkrama dengan keluarga juga dia gunakan untuk mengerjakan PR berupa  deretan soal demi soal. Sebuah langkah bijaksana apabila PR dalam bentuk soal dikurangi".
Dalam kehidupan sehari-hari, kata "PR" sudah sangat tidak asing bagi kita. Sejak saya masih berada di sekolah dasar hingga sekarang PR masih saja diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia.Â
Akhir-akhir ini ada beberapa terobosan dan kebijakan mengenai PR yakni penghapusan PR karena dianggap sebagai beban para peserta didik.
Wajar rasanya apabila dalam sebuah kebijakan ada yang setuju dan ada yang tidak setuju karena dampak positif dan negatif biasanya adalah pasangan yang tidak terpisahkan bukan?
Melalui artikel ini saya akan mengajak melihat PR dari sudut pandang yang luas.Â
Kenapa kita selama ini memandang PR melalui penglihatan sempit?Â
Mengapa banyak yang memberikan PR hanya sebatas soal saja?Â
Bila PR-PR kreatif diterapkan akan banyak dampak positif yang bisa mengembangkan potensi siswa tersebut.
Berikut ini PR-PR Kreatif yang dapat diterapkan untuk siswa:
1. PR yang Bertujuan Menjalin Keakraban Anak dan Keluarganya