Perubahan itu tampak dari sikap dan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat itu sendiri. Bahasa tingkah laku verbal merupakan suatu aspek dari keseluruhan tingkah laku manusia yang sedang berkomunikasi. Keadaan dan proses terbentuknya sikap bahasa tidak jauh dari keadaan dan proses terbentuknya sikap pada umumnya.
Anderson (dalam Chaer, 2010) juga mengemukakan bahwa sikap bahasa adalah tata keyakinan atau kognisi yang relatif berjangka panjang, sebagian mengenai bahasa, Mengenai objek bahasa, yang memberi kecenderungan kepada seseorang dengan cara tertentu yang disenanginya.
SIKAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Sikap terhadap bahasa Indonesia adalah anggapan atau pandangan seseorang terhadap bahasa Indonesia, apakah senang atau tidak terhadap bahasa tersebut, Sehingga sikap bahasa tersebut berpengaruh terhadap pemilihan bahasa.Â
Selain itu sikap bahasa Indonesia juga dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yakni (1) sikap positif dan (2) sikap negatif. Sikap yang positif ini merupakan penggunaan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah bahasa dan sesuai dengan situasi kebahasaan.Â
Sikap yang positif hanya akan tercermin apabila si pemakai mempunyai rasa setia untuk selalu memelihara dan mempertahankan bahasanya sebagai sarana untuk berkomunikasi.Â
Sikap positif ini terdapat pada seseorang yang mempunyai rasa bangga terhadap bahasanya sebagai penanda jati diri. Seseorang yang memiliki sikap positif terhadap bahasa Indonesia cenderung akan menerima bahasanya dengan segala kelebihan dan kekurangan tanpa merasa kurang percaya diri jika dibandingkan dengan bahasa lain.Â
Menurut Pateda (1987), seorang pemakai bahasa dikatakan bersikap positif apabila derajat kecenderungannya bertindak dengan meningkat terhadap bahasanya.Â
Perilaku ini mencerminkan rasa tanggung jawab, rasa memiliki, sikap menghormati, dan berkelakuan untuk membina dan mengembangkan bahasanya tersebut. Rasa tanggung jawab seseorang atau sekelompok orang terhadap suatu bahasa ditandai beberapa hal sebagai berikut:
1.Selalu berhati-hati menggunakan bahasa tersebut.
2.Tidak senang melihat orang memakai bahasanya secara serampangan.