Aktivitas Penduduk Indonesia Menonton Film di Bioskop
Menurut Anda, mengapa orang Indonesia lebih senang menonton film DVD bajakan atau film-film bioskop yang diputar di televisi di rumah, terutama untuk film-film Indonesia, ketimbang menonton di bioskop?
Saya pun iseng-iseng melakukan survei secara acak terhadap 122 responden dari berbagai usia dan kalangan (pekerja muda, klub pencinta film, blogger, mahasiswa) di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya mengenai aktivitas mereka menonton film di bioskop.
Melihat maraknya DVD bajakan film negeri sendiri di Tanah Air, Presiden Jokowi dengan tegas memerintahkan aparat kepolisian untuk sekalian meringkus gembong atau mafia DVD bajakan sejak bulan Mei tahun 2015 yang lalu. Dalam pidatonya di hadapan para seniman ASIRI (singkatan dari Asosiasi Industri Rekaman Indonesia) dan Persatuan Artis, Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia, Presiden Jokowi memerintahkan polisi tidak hanya mengejar pedagang kecil di jalanan, melainkan juga menghukum mafia besar yang mengeruk keuntungan dari bisnis tersebut.
Yang lebih mengejutkan lagi, alasan harga tiket bioskop mahal ternyata bukan menjadi alasan utama penonton untuk jarang pergi ke bioskop (hanya 20% responden), melainkan karena tidak sempat saja (sebanyak 54,5% responden). Namun sampel ini memang saya ambil dari responden yang tinggal di kota-kota besar saja. Â Kendati pun demikian, harus diakui bioskop di Indonesia memang tidak banyak jenisnya seperti di luar negeri. Contohnya Inggris.
Selain memutar film-film yang hanya tampil di festival-festival film, di art-house cinema penonton dapat berinteraksi dengan sutradara bahkan menikmati sajian music score atau musik pengiring film secara live melalui sebuah pagelaran orkestra. Di kedua kategori ini penontonnya pun dibagi-bagi lagi ke dalam rentang usia tertentu, jadi penonton lansia bisa menyaksikan film khusus untuk kalangan mereka, begitu pula dengan anak-anak.
Kurasi film dan pembagian kategori usia merupakan beberapa hal yang bisa dicontoh bioskop-bioskop Indonesia. Kata Mas Ekkylagi, bisa dibuat hari dan jam khusus anak-anak yang menonton film anak-anak. Ada program film jadul dan retrospeksi. Ada slot untuk pasangan muda atau lansia yang ingin menonton tapi bisa membawa bayi atau cucunya. Ada program untuk seluruh keluarga, untuk ibu-ibu rumah tangga yang biasa pengajian, dan sebagainya. Ada juga all-nighters yang memutar secara marathon beberapa film dari tengah malam hingga subuh, buat penggemar film horor. Menurutnya, Kineforum merupakan salah satu contoh bioskop yang bisa dijadikan rujukan.