Mohon tunggu...
Dina Desriana
Dina Desriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Majalengka

follow me and read the articles

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengembangkan Keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM di Era Digital: Tantangan dan Peluang)

31 Desember 2024   09:51 Diperbarui: 31 Desember 2024   09:51 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis 1

:

Dina Desriana (dinadesriana15@gmail.com)

Penulis 2

:

Dr. H. Asep Qustolani., S.E., M.M. (asepquinn@unma.ac.id) Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Majalengka

 

Mengembangkan keterampilan sumber daya manusia (SDM) di era digital merupakan tantangan besar yang dihadapi banyak organisasi. Kemajuan teknologi yang pesat meningkatkan kebutuhan akan keterampilan baru. Menurut Rusman (2023), era digital telah membawa perubahan signifikan terhadap cara organisasi beroperasi dan berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya. Perubahan ini tidak hanya berdampak pada proses bisnis, namun juga memerlukan perubahan pada keterampilan sumber daya manusia. Dalam konteks ini, pengembangan keterampilan sumber daya manusia sangat penting untuk memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan baru. Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan perlu memperhatikan keterampilan teknis yang dibutuhkan di era digital, seperti analisis data dan keterampilan komunikasi digital. Selain itu, aspek soft skill seperti kemampuan beradaptasi dan kemampuan bekerja sama dalam tim juga sangat penting. Artikel ini membahas tentang tantangan dan peluang pengembangan kompetensi SDM di era digital serta strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan tersebut. 

Tantangan Pengembangan Kompetensi SDM

1. Resistensi Terhadap Perubahan

Salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan kompetensi SDM adalah resistensi pegawai terhadap perubahan. Banyak orang yang terbiasa dengan cara kerja tradisional dan ragu beradaptasi dengan teknologi baru. Hal ini dapat menghambat proses transformasi digital dan berdampak pada produktivitas di seluruh perusahaan. Penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi yang inovatif dan reseptif terhadap perubahan sangat penting untuk mendorong pengembangan kemampuan SDM untuk memenuhi tuntutan era digital (Dini et al., 2023).

2. Kekurangan Keterampilan Digital

Di era digital, keterampilan teknis seperti analisis data, pemrograman, dan manajemen proyek digital menjadi sangat penting. Namun masih banyak pekerja yang belum memiliki keterampilan tersebut. Organisasi perlu menilai keterampilan karyawannya dan mengidentifikasi kesenjangan keterampilan yang ada. Tanpa keterampilan digital yang memadai, karyawan tidak dapat bekerja maksimal di lingkungan kerja yang semakin bergantung pada teknologi (Nudzulul et al., 2024).

3. Kebutuhan untuk Berinvestasi dalam Pelatihan

Berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan tenaga kerja sangat penting untuk memenuhi tantangan era digital. Organisasi harus menyediakan sumber daya untuk program pelatihan yang relevan, termasuk pelatihan berbasis digital dan pembelajaran seumur hidup. Keterbatasan anggaran seringkali menjadi hambatan bagi usaha kecil untuk melakukan investasi tersebut (Encep, 2024).

4. Perubahan Teknologi yang Pesat

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, perusahaan harus terus memperbarui program pelatihannya agar selalu mengikuti perkembangan terkini. Oleh karena itu, manajer sumber daya manusia dihadapkan pada tantangan untuk memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi modern secara efektif (Yuladul et al., 2024).

Peluang Pengembangan Sumber Daya Manusia

1. Akses Pelatihan Digital

Era digital menawarkan beragam platform pelatihan online yang memungkinkan karyawan belajar secara mandiri dan fleksibel. ini menawarkan organisasi peluang untuk memberikan akses ke program pelatihan yang lebih luas dan beragam tanpa batasan geografis. Karyawan dapat mengikuti kursus yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka dan meningkatkan keterampilan mereka dengan lebih efisien (Dini et al., 2023).

2. Fokus pada Soft Skill

Selain keterampilan teknis, semakin banyak pengakuan akan pentingnya soft skill seperti keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan kepemimpinan. organisasi dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan program pelatihan yang fokus pada pengembangan soft skill selain keterampilan teknis (Dini et al., 2023).

3. Budaya Belajar Berkelanjutan

Era digital mendorong perusahaan untuk menciptakan budaya belajar berkelanjutan, dimana karyawan didorong untuk terus belajar dan beradaptasi terhadap perubahan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi karyawan dan menciptakan lingkungan kerja yang inovatif (Nudzulul et al., 2024). 

4. Melakukan Kerjasama dengan Institusi Pendidikan

Organisasi dapat bermitra dengan institusi pendidikan untuk mengembangkan kurikulum yang memenuhi kebutuhan industri. Kolaborasi ini akan membantu memastikan lulusan memperoleh keterampilan yang relevan dan siap menghadapi tantangan dunia kerja (Encep, 2024). 

Strategi Pengembangan Keterampilan SDM

Menurut Zulfa et al. (2024) ntuk memaksimalkan potensi SDM di era digital, strategi berikut dapat diterapkan.

  • Pelatihan berbasis digital: Gunakan platform e-learning untuk memberikan akses fleksibel bagi karyawan dalam memberikan pelatihan.
  • Program pendampingan: Membangun program pendampingan di mana karyawan berpengalaman memandu pengembangan keterampilan karyawan muda.
  • Pembelajaran berbasis proyek: Memperkenalkan pendekatan pembelajaran berbasis proyek untuk memberikan karyawan pengalaman langsung mengenai situasi kehidupan nyata di tempat kerja.
  • Penilaian keterampilan berkala:  Melakukan penilaian berkala terhadap keterampilan karyawan dan mengidentifikasi kebutuhan pelatihan lebih lanjut. 

Mengembangkan keterampilan masyarakat di era digital menghadapi berbagai tantangan, termasuk penolakan terhadap perubahan, kurangnya keterampilan digital, dan kebutuhan untuk berinvestasi dalam pelatihan. Namun, banyak peluang yang terbuka melalui akses pelatihan digital, fokus pada soft skill, budaya belajar berkelanjutan, dan kolaborasi dengan institusi pendidikan.

Dengan pendekatan strategis yang tepat, perusahaan dapat mengatasi tantangan tersebut dan memanfaatkan peluang untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya. Berinvestasi dalam pengembangan talenta tidak hanya meningkatkan produktivitas, namun juga menciptakan tenaga kerja yang mudah beradaptasi dan siap menghadapi perubahan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun