Salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan kompetensi SDM adalah resistensi pegawai terhadap perubahan. Banyak orang yang terbiasa dengan cara kerja tradisional dan ragu beradaptasi dengan teknologi baru. Hal ini dapat menghambat proses transformasi digital dan berdampak pada produktivitas di seluruh perusahaan. Penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi yang inovatif dan reseptif terhadap perubahan sangat penting untuk mendorong pengembangan kemampuan SDM untuk memenuhi tuntutan era digital (Dini et al., 2023).
2. Kekurangan Keterampilan Digital
Di era digital, keterampilan teknis seperti analisis data, pemrograman, dan manajemen proyek digital menjadi sangat penting. Namun masih banyak pekerja yang belum memiliki keterampilan tersebut. Organisasi perlu menilai keterampilan karyawannya dan mengidentifikasi kesenjangan keterampilan yang ada. Tanpa keterampilan digital yang memadai, karyawan tidak dapat bekerja maksimal di lingkungan kerja yang semakin bergantung pada teknologi (Nudzulul et al., 2024).
3. Kebutuhan untuk Berinvestasi dalam Pelatihan
Berinvestasi dalam pelatihan dan pengembangan tenaga kerja sangat penting untuk memenuhi tantangan era digital. Organisasi harus menyediakan sumber daya untuk program pelatihan yang relevan, termasuk pelatihan berbasis digital dan pembelajaran seumur hidup. Keterbatasan anggaran seringkali menjadi hambatan bagi usaha kecil untuk melakukan investasi tersebut (Encep, 2024).
4. Perubahan Teknologi yang Pesat
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, perusahaan harus terus memperbarui program pelatihannya agar selalu mengikuti perkembangan terkini. Oleh karena itu, manajer sumber daya manusia dihadapkan pada tantangan untuk memastikan bahwa karyawan memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan teknologi modern secara efektif (Yuladul et al., 2024).
Peluang Pengembangan Sumber Daya Manusia
1. Akses Pelatihan Digital
Era digital menawarkan beragam platform pelatihan online yang memungkinkan karyawan belajar secara mandiri dan fleksibel. ini menawarkan organisasi peluang untuk memberikan akses ke program pelatihan yang lebih luas dan beragam tanpa batasan geografis. Karyawan dapat mengikuti kursus yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka dan meningkatkan keterampilan mereka dengan lebih efisien (Dini et al., 2023).
2. Fokus pada Soft Skill