Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! ~ Best In Opinion Kompasiana Awards 2024 ~ Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dilema 'Packing' Belanja Online: Antara Keamanan vs Limbah Plastik

16 Januari 2025   17:15 Diperbarui: 16 Januari 2025   20:45 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Freepik/iamtui7 (Ilustrasi Packing Belanja Online)

Salah satu langkah terbaik yang bisa digunakan penjual dalam menangani masalah kemasan berlapis adalah dengan memberikan opsi kepada pembeli untuk 'memilih' kemasan ramah lingkungan.

Misalnya membuat opsi, mau menggunakan kantong berbahan kanvas, paper wrap, paper bag, art carton, atau besek bambu?

Semua dipertimbangkan dan tidak masalah jika toko memasang semacam poster (informasi + ajakan) seperti misal tema 'eco-friendly' sebagai penanda bahwa toko mempromosikan produk sekaligus sistem ramah lingkungan khususnya untuk sisi pengemasan.  

Jika, toko sudah jujur dan tak segan menyemarakkan kegiatan ramah lingkungan, pasti pembeli akan ikut tersadar. Apalagi, di tengah hiruk-pikuk gelombang digital, banyak sekali informasi tentang lingkungan yang terus disiarkan khususnya limbah plastik, maka sebagian besar pembeli pun tidak akan keberatan untuk membayar ongkos pengemasan lebih mahal sedikit demi turut andil melestarikan lingkungan.

2. Sisi Pembeli: Jangan Mendesak Penggunaan Kemasan Berlebih! Ikuti Aturan dan Pertimbangan Toko 

Sebagai pembeli, stop meminta penjual untuk menggunakan kemasan berlebih, hanya karena takut. Ikuti aturan toko yang sudah lebih dulu mempertimbangkan masalah pengemasan/packing, bahkan sudah memperhitungkan seperti apa hambatan yang biasanya terjadi di ekspedisi.

Perlu diketahui, bahwa disetiap produk di marketplace memiliki asuransi pengiriman yang berguna untuk pengembalian dana -- jika produk rusak ataupun hilang saat proses pengiriman berlangsung.

Jadi, jangan khawatir kalau produk yang kita pesan mungkin rusak ataupun hilang, sebab kita bisa claim ganti rugi melalui customer service dengan melampirkan bukti berupa foto ataupun video. Pengalaman ini sudah sering kali terjadi, dominan ganti rugi yang diberikan marketplace biasanya berupa uang dengan jumlah yang bahkan lebih dari harga produk aslinya.

Meski mengupayakannya bermula dari sikap sederhana, tetapi tanpa disadari hal tersebut bisa membantu mengurangi penggunaan kemasan berlebih.

Baik sebagai penjual ataupun pembeli, belanja online beserta dampaknya terhadap lingkungan jangan sampai diabaikan begitu saja, apalagi kalau hanya memilih 'kemudahan' ketimbang 'prinsip'.

Mewarta dari earth.org, walaupun setiap toko sudah mencoba mengambil langkah baik dan bijak untuk menangani penggunaan kemasan berlebih, agaknya perubahan ini tidak akan bisa menyelesaikan masalah sepenuhnya -- sebab, konsumen atau pembelilah merupakan pihak yang mempunyai keputusan paling akhir dan perilaku merekalah yang akhirnya akan menentukan dampak dari industri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun