Kalau dirimu bertanya-tanya lagi. Kenapa, kok, harga teman justru harus dihargai lebih mahal?
Sebab, kita nggak pernah tahu seberapa besar langkah dan beratnya mereka untuk memulai usaha tersebut, bisa jadi harus menggali lubang lebih dulu untuk benar-benar bisa memulainya, jadi ada dana yang benar-benar dikejar untuk mengembalikan modal. Di lain sisi, terdapat ide yang susah-payah dituang untuk menjadi sebuah produk, tentu hal ini tidaklah mudah dan sangat tak ternilai harganya.
Membangun Prinsip dalam 'Memberi' Harga Teman dan 'Tidak Meminta' Harga TemanÂ
Meski tidak sepenuhnya salah, 'harga teman' agaknya tetap harus dipikirkan dan diperhitungkan, baik sebagai pemilik usaha ataupun sebagai teman (calon pembeli produk).
- Sebagai Pemilik Usaha: 'Memberi' Harga Teman
Sebelum benar-benar 'memberi' harga teman, coba perhatikan dan perhitungkan beberapa poin berikut:
1. Lebih dulu melihat dan memperhatikan dengan benar target + hasil penjualanÂ
Paling utama, yakni benar-benar melihat target dan hasil penjualan dihari / bulan tersebut, apakah sudah tercapai? Atau masih benar-benar minus banyak dan perlu dikejar?
Kalau asal main memberi 'harga teman' tanpa cek pemasukan, tentu yang didapat bukanlah keuntungan, bisa jadi kerugian.
2. Kasih 'harga teman', tetapi tetap mengupayakan barter dengan 'promosi'
Jika, tetap ingin memberi 'harga teman', maka usahakan untuk barter dengan promosi seperti di sosial media, entah berupa foto ataupun video yang dikreasikannya. Supaya sama-sama imbang dan tidak ada yang merasa dirugikan.
3. Melihat kondisi 'keuangan' teman
Tentu, sebagai pemilik usaha pasti punya syarat tertentu jika ingin memberi 'harga teman', salah satunya melihat kondisi keuangan.