Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! ~ Best In Opinion Kompasiana Awards 2024 ~ Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Mau Mengoleksi Buku Tanpa Menimbun, Emang Bisa?

9 Desember 2024   09:41 Diperbarui: 9 Desember 2024   15:07 1109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era digital boleh saja turut merubah kiblat kebiasaan seseorang yang semula hanya melakukan kegiatan menggunakan versi fisik beralih menjadi ke versi digital. Tetapi, hal ini agaknya tidak berlaku sepenuhnya bagi pencinta buku.

Hingga saat ini, memiliki buku fisik masih tergolong sangat diminati, entah karena kebutuhan ataupun memang asli karena kegemaran. Biasanya, memiliki buku fisik karena sebuah kebutuhan - didasari oleh kewajiban, seperti misalnya untuk kebutuhan akademik.

Sedangkan, jika karena kegemaran, biasanya datang dari pencinta buku yang selalu ingin membaca buku apa saja dan bergembira dengan hadirnya buku fisik, hingga kerap memiliki book wishlist baik dari sisi judul, kunjungan ke toko buku, hingga jumlah buku yang harus dibeli.

Meski keduanya memiliki minat terhadap buku fisik, kadang kala sama-sama merasakan kendala yang serupa terhadap buku itu sendiri, yakni kebutuhan ruang.

Buku Terlalu Menumpuk Sering Kali Tidak Menemukan Solusi

Terdapat 2 hal utama yang kerap mendasari kebutuhan ruang untuk buku fisik, diantaranya:

Pertama, real memang menginginkan memiliki rak ataupun ruang supaya bisa membuat buku-buku yang dimiliki menjadi barang koleksi. Biasanya dominan datang dari pencinta buku.

Kedua, justru kebalikannya, alias kerap tidak sadar bahwa ternyata sudah memiliki buku dengan jumlah yang cukup banyak dan belum tertata, namun enggan jika buku-buku tersebut harus dibuang. Jadi, mau tidak mau memilih untuk memiliki rak / ruang khusus untuk menata dan menyimpan buku. Biasanya kategori ini datang dari pemilik buku yang didasari oleh kebutuhan.

Lalu, adakah masalah utama yang timbul? Terlepas menginginkan sebuah ruang penyimpanan buku ataupun tidak. 

Dua poin di atas memang agaknya berbeda, antara keinginan dan sebuah keharusan karena jumlah buku yang mungkin sudah tak terhingga.

Namun, jauh sebelum rak dan ruang khusus dibutuhkan, keduanya sering kali sama-sama memiliki masalah utama yang dihadapi, bahkan rasa-rasanya seperti tidak pernah menemukan solusi saking banyaknya buku yang dimiliki, diantaranya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun