Selain itu, E-Book bajakan kerap tidak lengkap, banyak halaman yang hilang atau tidak full. Kalau disamakan dengan versi original, terkadang jumlah halamannya sering kali berbeda.
Kemudian, iming-iming yang biasa diberikan pengedar E-Book bajakan melalui pasar online adalah penyematan 'file PDF kualitas bagus'.
Sedangkan, E-Book original sudah pasti mempunyai kualitas dengan resolusi yang tinggi. Terlebih ada beragam fitur yang bisa digunakan, dari mulai reading light, bookmark, sampai zoom.
Itulah 5 ciri E-Book bajakan sekaligus perbedaannya dengan versi original.
Banyaknya istilah yang digunakan pengedar, memang kerap membuat pembaca jadi mudah tergiur. Meski demikian, itu hanyalah iming-iming semata untuk menarik perhatian. E-Book original tetap hanya bisa diakses melalui web atau aplikasi penerbit resmi, tidak dijual secara bebas dengan akses yang mudah begitu saja apalagi dihargai hanya sebesar bayaran parkir.
Mari sama-sama menghargai, mengapresiasi, dan mendukung karya-karya anak bangsa dengan tidak membeli E-Book bajakan.
Semoga ulasan ini bisa bermanfaat dan menambah wawasanmu dalam mengenal luasnya dunia perbukuan. Salam literasi, sehat-sehat selalu yaa untuk kamu yang lagi membaca artikel ini.
Penulis: Dina Amalia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H