Maksud dari istilah tersebut, yakni untuk memastikan, apakah buku terdahulu yang dijual berasal dari koleksi pribadi, atau bekas rental?
4. Fisik dan Kualitas Buku
- Buku Bekas: Dominan buku bekas, bisa dilihat dari isi buku dan kondisi cover + kualitas kertas. Biasanya, buku bekas sudah terdapat lekukan baik di cover ataupun kertasnya, hingga pada beberapa buku tertentu sering terdapat bercak kekuningan dan coretan.
- Buku Lawas: Sedangkan, buku lawas, full kualitasnya dominan masih terjaga, yang berbeda hanya sisi kertasnya saja yang mulai berubah warna kecokelatan atau retro (namun tidak terdapat bercak/bintik kekuningan). Meski demikian, biasanya kondisi masih dalam keadaan kokoh dan kertasnya terbilang sangat tebal bahkan glossy.
Sisi inilah yang tampak serupa, padahal jauh berbeda. Sebab, buku lawas memang memiliki kualitas yang tidak tersaingi.
Hal ini, terkadang juga bisa masuk dalam kategori 'untung-untungan', tergantung pengguna/perawat sebelumnya.
5. Harga
- Buku Bekas: Dari sisi harga, buku bekas masih aman dikantong, karena dominan jauh lebih rendah dari harga pasaran buku original. Di sisi lain, harga buku bekas masih bisa dinego sampai deal, karena dominan hanya mengikuti bagaimana kondisi bukunya.
- Buku Lawas: Sedangkan, untuk buku lawas, harganya terbilang meroket, terlebih jika di pasaran sudah tidak ada yang menjual dan merupakan dari penulis/tokoh besar, maka akan sangat mahal. Bahkan, akan bertambah mahal, jika tahun terbitnya sudah dari masa lampau atau puluhan tahun. Apapun genre bukunya, jika masuk dalam kategori lawas, harga tidak bisa berteman, alias sudah bukan puluhan lagi, melainkan ratusan hingga jutaan.
Penyebutan Kondisi Buku dan Dampaknya bagi Penjual
Begitu melihat perbedaan di atas, buku bekas dan buku lawas sangatlah berbeda, meski dalam dunia perbukuan masih disebut sebagai 'satu keluarga'.
Dari sisi penjual
Kata 'bekas' sendiri, memang mungkin secara bahasa lebih dikenal sebagai penyebutan untuk barang yang 'lusuh dan usang'. Namun, bagi kami penjual buku, 'bekas' adalah penyebutan untuk barang yang 'apa adanya', dalam artian belum tentu buruk, lusuh, kotor, dan usang. Melainkan, kondisi barang yang sesuai dengan pemasok, tidak melulu soal kondisi yang buruk.