Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! | Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan dan kesehatan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Antara Buku Bekas dan Buku Lawas, Apa Bedanya?

19 Oktober 2024   10:08 Diperbarui: 19 Oktober 2024   14:19 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi / Dina Amalia (Penampakan buku lawas 1984 yang masih mulus, hanya sisi pinggir buku jadi retro)

Dalam dunia perbukuan, secara rinci ada beberapa sisi yang menjadi pembeda antara buku bekas dengan buku lawas, berikut diantaranya:

1. Tahun Terbit

- Buku Bekas: Dari sisi buku bekas, tahun terbit masih pendek, yakni terbilang di atas tahun 2000-2005 ke atas. Pada intinya, masih mudah dijangkau dan dicari, dalam artian masih tersedia di pasaran sekalipun versi terbaru sudah tidak naik cetak lagi.

- Buku Lawas: Dari sisi buku lawas, tahun terbit sudah sangat jadoel, seperti dari masa 'sebelum kemerdekaan', masa 'kemerdekaan / 1945', dan masa-masa 'orde lama'. Kalau dilihat dari sisi tahunnya yakni 1915-an, 1930-an, yang dominan jauh dibawah dari tahun 1999.

2. Kelangkaan Buku

- Buku Bekas: Pada sisi ini, buku bekas terbilang masih jauh dari sisi masa / kelangkaan buku, di mana hal ini juga bersangkutan dengan tahun terbit. Namun, ada juga buku bekas yang memang datang dari edisi terbatas dan kemungkinan besar sangat sulit didapatkan, sehingga membuat buku tersebut termasuk ke dalam kategori langka.

- Buku Lawas: Lain halnya dengan buku bekas. Buku lawas dominan datang dari kategori buku yang sudah langka, alias sangat sulit sekali ditemukan. Biasanya kita hanya bisa menemukannya saat pameran, atau di toko buku bekas yang memang masih menyimpan koleksi-koleksi klasik.

Buku bekas dan buku lawas dalam sisi kelangkaan ini, juga dibedakan dari 'siapa penulisnya'. Buku lawas terbilang lahir dari penulis terdahulu, diantaranya seperti tokoh-tokoh besar yang sudah banyak mengabadikan sejarah perjalanan bangsa. Contoh, seperti Buku Sarinah: Kewadjiban Wanita Dalam Perdjoangan Republik Indonesia yang merupakan hasil karya Bung Karno, buku tersebut sudah sangat langka sekali dari 1947-an.

Kemudian, kelangkaan juga dibedakan dari sisi tambahan lainnya, seperti minat, kategori buku, hingga cover. Contoh, seperti dari sisi cover dan minat, salah satunya majalah, di mana majalah memiliki cover dengan model/tokoh tertentu yang hingga saat ini masih menjadi idola pencinta / kolektor buku sehingga masih diburu.

3. Sisi Pengguna

- Buku Bekas: Seperti yang sudah disinggung di atas, bahwa buku bekas dominan datang dari pihak/tangan kedua, yang diluar dari sisi penerbit ataupun penjual buku, artinya sisi ini adalah sudah pernah atau berulang kali dibaca, dicoret, dan disimpan. Selain itu, buku bekas juga bisa berasal dari penggunaan rental atau peminjaman buku, yang biasanya sudah terdapat banyak cap pada fisik buku, dari mulai cover, halaman depan, hingga isi buku.

Kondisi buku bekas dari sisi pengguna, umumnya tidak menentu, kalau bahasa penjualnya disebut 'untung-untungan', kalau lagi dapet buku dari pengguna yang rajin membersihkan dan menyimpannya dengan baik ya untung karena bukunya pasti bersih atau terawat. Tetapi, umumnya dengan 'kondisi seadanya dan apa adanya'.

- Buku Lawas: Sedangkan, buku lawas dominan tidak diketahui siapa pengguna atau pemilik buku sebelumnya, yang biasanya hanya ditandai dengan tanda tangan dan tahun. Selain datang dari masa terdahulu, sering kali buku lawas datang dari edisi yang pada masa tersebut terbatas, sehingga bukan dimiliki secara pribadi melainkan koleksi khusus.

Baik bekas ataupun lawas, biasanya pencinta buku punya julukan/istilah tersendiri untuk bertanya sebelum membeli, seperti "Kolpri, kak?", "Boleh cabutan, ngga kak?", "Ex rent atau kolpri, kak?".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun