Mohon tunggu...
Dina Amalia
Dina Amalia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Bouquiniste

Biasa disapa Kaka D! | Hidup pada dunia puisi dan literasi | Etymology Explorers | Mengulik lebih dalam dunia perbukuan dan kesehatan | Contact: dno.dwriter@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Mengapa Orang Suka Mengoleksi Buku? Ini Alasan Psikologisnya

9 Agustus 2024   06:21 Diperbarui: 31 Agustus 2024   00:05 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti misalnya, tergila-gila dengan genre komik, jadi kolektor hanya mengoleksi ratusan hingga ribuan komik saja. Biasanya, tak masalah untuk mengoleksi dengan judul dan penulis komik yang berbeda, yang terpenting masih digenre yang sama. Atau, bisa juga selalu mengoleksi dari penulis komik kesukaannya (penulis sama) yang sudah menerbitkan puluhan judul berbeda, contoh dari karya-karya Tony Wong.

6. Menjadi tempat ternyaman

Tak hanya dari sisi buku saja, namun tempat atau ruangan koleksi juga menjadi alasan kolektor ingin terus mengumpulkan banyak buku.

Ruangan yang penuh dengan rak dan buku-buku menjadi tempat ternyaman bagi kolektor, hingga bisa menenggelamkan diri ke setiap lembaran-lembaran buku dan tak lagi mementingkan bisingnya dunia digital ataupun sekitar.

Kolektor, biasanya sebisa mungkin membuat dan menata ruang koleksi senyaman mungkin, ditambah dengan berbagai furniture pelengkap untuk menambah kenyamanannya, sehingga ketika sudah berada disudut ruang koleksi bisa jauh lebih fokus, tenang, menikmati harumnya lembaran-lembaran buku, dan bebas menjelajahi pengetahuan baru.

Di antara rapinya tumpukan buku yang berjejer di rak, ruang koleksi juga menjadi tempat terhangat kolektor untuk bersandar, merenung dan sekadar introspeksi diri sambil menikmati ragam buku kesukaannya.

Bagi kolektor buku, tiap-tiap buku mempunyai makna mendalam tersendiri. Melalui ratusan buku yang dikoleksi, seorang kolektor tak sekadar menyimpan dan menumpuk pengetahuan saja, melainkan juga memperkenalkan siapa dirinya yang dengan penuh kehangatan ikut mengabadikan sejarah dunia.

Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasanmu dalam mengenal luasnya dunia buku. Salam hangat, salam literasi, semoga sehat-sehat selalu ya untuk kamu yang lagi membaca artikel ini.

Penulis: Dina Amalia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun