Buku menjadi salah satu warisan bersejarah yang merekam jelas perjalanan bangsa melalui pemikiran-pemikiran para tokoh.
Dengan mengoleksi buku, rasanya seperti ikut mengabadikan sejarah bangsa yang tak ternilai harganya. Apalagi, jika sebagian koleksi buku kita merupakan bagian dari buku lawas, di mana berisi potret dan tulisan asli tokoh/pahlawan bangsa yang tentunya sudah sulit sekali untuk ditemui dipasaran, dalam file internet saja belum tentu ada, jadi hanya bisa dinikmati ketika kita langsung membaca dari buku fisiknya.
Buku, pelukan erat dari kekayaan sejarah, kolektor pun akan terus memburunya, tak ada kata puas untuk terus menghirup harumnya sejarah.
3. Menyukai tokoh atau penulis tertentu
Sebagian kolektor buku juga datang dari pencinta tokoh dan penulis tertentu, dalam hal ini terbagi menjadi dua.
Pertama, kolektor menyukai tokoh-tokoh tertentu. Tokoh-tokoh yang dimaksud adalah tokoh yang diceritakan atau tokoh yang hadir dalam cover buku. Jika tokoh yang hadir dalam cerita, bisa berupa buku biografi, sejarah, hingga majalah. Namun, ada juga kolektor yang hanya mengincar dari sisi potret wajah, yang biasanya hadir dalam sebuah majalah dengan edisi-edisi tertentu.
Kedua, kolektor menyukai karya tulisan penulisnya. Selain tokoh, ada sebagian kolektor yang memang hanya menyukai karya tulisan-tulisan si penulis, misal penulis yang berkiprah pada penulisan khusus genre novel, puisi, komik, self-improvement, dan kategori lainnya.
Dari dua faktor tersebut, kolektor kerap memburu buku karena mencintai karya penulis dan penggemar berat tokoh tertentu. Jika, sudah masuk dalam dua faktor tersebut, biasanya kolektor akan membayar berapapun harga bukunya, yang terpenting adalah bisa segera didapat dan menambah jumlah koleksinya.
4. Sensasi berburu
Sensasi berburu menjadi salah satu alasan kolektor mencintai buku. Kerap kali kolektor mengincar buku dengan judul, edisi, penulis, atau tokoh tertentu di dalamnya, namun sangat sulit untuk didapat karena keterbatasan jumlah cetak dan mengingat tahun terbit yang sudah jauh sekali.Â
Ketika berburu lah, kolektor kerap mendapatkan buku-buku yang sejak lama ia incar sampai pada akhirnya target dalam mengoleksi pun tercapai, bisa lengkap bahkan terus bertambah. Dengan demikian, rasa puas pun akan menyelimuti.
Selain itu, sensasi berburu juga memberikan kenyamanan ketika bisa berinteraksi dengan pemasok hingga kolektor lain, saat obrolan dengan minat yang sama bertemu rasanya sangat terhubung dan menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan bagi kolektor, bahkan hingga bisa membuka relasi menjadi teman akrab satu minat.
5. Tergila-gila dengan genre tertentu
Tak sedikit dari kolektor yang mau mengoleksi buku karena tergila-gila pada genre tertentu. Di mana semua buku yang ia koleksi bergenre sama, dan ketika memburu buku pun spesifik hanya mencari genre yang ia sukai, tidak merasa tertarik atau berpaling ke genre lainnya.