Sejak kapan dan sampai kapan sih tiap individu bisa mengembangkan potensi diri ? Pengembangan kemampuan diri ialah sesuatu usaha ataupun proses yg terus menerus mulai lahir hingga wafat kearah personal mastery( penguasaan individu), sehingga bisa mendorong serta menaikkan perkembangan individu, yg akhirnya membentuk individu yg mantap serta sukses.
“ How “, Bagaimana Caranya Agar Potensi Diri Bisa Berkembang ?
Orang yang ingin berkembang dan sukses adalah orang yang tau akan potensi dirinya dan memaksimalkannya sehingga menjadi pribadi yang selalu berkembang dan sukses karena mereka tau apa bidang kekuatan yang ia miliki. Masing – masing orang pasti memiliki potensi dirinya masing – masing, akan tetapi tidak sedikit diantaranya sangat kesulitan untuk menemukan atau menentukan apa sebenernya potensi diri yang ia miliki. Ketidak tahuan akan potensi dirinya menjadi suatu penghalang bagi dirinya untuk mengembangkan potensi diri itu sendiri.
Maka dari itu kita harus tau potensi diri yang kita miliki terlebih dahulu sebelum kita mengembangkan potensi diri sendiri. Dalam hal ini ada beberapa metode yang dapat dilakukan agar potensi diri yang dimiliki dapat dikembangkan dan memberikan dampak yang positif bagi perkembangan diri dan juga bagi orang sekitar. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan sebelum mengembangkan potensi diri yaitu :
- Berusaha kenali diri dengan diri sendiri
- Berusaha mengenal kemampuan diri yang paling dikuasai pada diri sendiri, keluarga dan teman.
- Berusaha mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara terbuka dengan lingkungan yang positif.
- Selalu mengevaluasi diri dan mengembangkan rasa humor yang dimiliki pada diri sendiri.
- Biasakan menyapa orang baru atau orang sekitar dan juga selalu berperilaku yang sopan.
- Terimalah keadaan secara objektif dan rasional.
- Disiplin dalam waktu agar tujuan yang ingin dituju tergapai
- Biasakan diri untuk selalu mengkrontrol diri dan teliti saat setiap mengambil keputusan serta tindakan.
Setelah semua cara dan persiapan sudah dilakukan ada beberapa teori – teori dari para tokoh terkenal tentanf mengembangkan potensi diri yaitu teori Memotivasi diri yang dibuat oleh Clayton Paul. Yang dimana dia adalah seorang psikolog Amerika, dia percaya bahwa setiap kebutuhan tingkatan rendah serta kebutuhan tingkatan besar. Ia pula menciptakan sebagian tingkatan tumpang tindih dalam kebutuhan fisiologis, keamanan serta sosial bersama dengan garis demarkasi yang tidak nampak antara kebutuhan sosial, penghargaan serta aktualisasi diri. Perihal ini menimbulkan pembuatan teori ERG Alderfer, yang terdiri dari wujud kebutuhan. Teori ini menyatakan bahwa motivasi didasarkan pada tiga kebutuhan manusia: keberadaan, hubungan, dan perkembangan.
Kata "ERG" adalah akronim bahasa Inggris untuk Existense, Relatedness and Growth. Menurut teori ERG, keselarasan dengan harkat dan martabat manusia merupakan kebutuhan nyata bagi semua manusia. Kebutuhan akan hubungan dijelaskan dengan adanya interaksi manusia dengan lingkungan sekitarnya sebagai esensi keberadaan. Dalam proses eksistensi dan interaksinya, manusia perlu tumbuh dan berkembang. Teori ERG mirip dengan hierarki kebutuhan Maslow. Teori ERG melihat keberadaan sebagai kebutuhan dasar, hubungan sebagai kebutuhan sosial, dan pengembangan sebagai bentuk aktualisasi diri.
Lalu ada juga teori “ Dua Faktor “ yang dibuat oleh salah satu psikolog Amerika yang bernama Frederick Herzberg dia adalah seorang pemikir orisinal yang hebat dalam teori manajement dan motivasi. Dia pernah menyelidiki pengaruh sikap terhadap motivasi, dengan hanya meminta orang untuk menceritakan keadaan mereka di saat – saat mereka merasa sedang baik, dan juga sedang merasa buruk, tentang pekerjaan mereka. Hasil dari riset penyelidikan tersebut adalah bahwa orang-orang yang merasa senang dengan pekerjaan mereka memberikan tanggapan yang sangat berbeda dari orang-orang yang merasa tidak enak.
Teori “ Dua Faktor “ ini diterbitkan dalam artikelnya yang terkenal yaitu “Sekali Lagi: Bagaimana Anda Memotivasi Karyawan,” kesimpulan yang dia buat sangat berpengaruh, dan masih menjadi landasan praktik motivasi yang baik hampir setengah abad kemudian. Dia terutama dikenal karena teori dua faktornya, yang berhipotesis bahwa ada dua set faktor yang berbeda yang mengatur kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja: "faktor kebersihan," atau motivator ekstrinsik dan "faktor motivasi," atau motivator intrinsik.
Jika pembahasan sebelumnya itu kita membahas tentang bagaimana cara menggali potensi yang ada didalam diri kita, apa itu potensi diri dan juga kenapa kita sebaiknya menggali potensi diri yang ada didalam diri kita sendir. Sekarang jika kalian sudah tau tentang seputar potensi diri sebaiknya kita juga memiliki pikiran positif atau Positive Thinking dalam berkehidupan sehari – hari, dan ini juga bisa membantu kita untuk mengembangkan potensi diri kita.
Berpikir positif adalah suatu sikap pemikiran mental yang dapat membuat kita berharap untuk mendapatkan hasil yang baik dan yang menguntungkan bagi kita. Yang bisa dikatakan dengan artian yaitu proses dalam menciptakan yang terbaik buat mengubah suatu energi positif menjadi sebuah kenyataan. Dalam artian tersebut kita bisa tau bagaimana cara berpikir positif ini dapat merubah beberapa hal atau kegiatan yang tidak kita senangi dan diubah menjadi perasaan yang lebih baik saat kita menjalananinya, karena kita sudah mempunyai pikiran yang positif didalam otak dan hati kita yang membuat diri kita menjadi lebih optimis.
Berpiki positif pula bisa diartikan dengan sebagai cara berpikir yang berangkat dari hal – hal yang baik bagi diri, yang sanggup menyulut semangat untuk melaksanakan perubahan yang mengarah kedalam taraf hidup yang lebih baik. Maksutnya berpikir positif ini telah jadi suatu sistem berpikir yang dapat melemahkan semangat perubahan dalam jiwanya ( arifin , 2011 : 18 ).