Mohon tunggu...
DIMAS RIADI
DIMAS RIADI Mohon Tunggu... Guru - Wakasek Sarprasdik SMPN 6 Jakarta

Saya seorang guru Informatika dan PPKn

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.3.h: Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid

9 September 2024   22:21 Diperbarui: 9 September 2024   22:22 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jawaban:

Keterlibatan murid, guru, kepala sekolah, dan anggota komunitas sekolah adalah kunci dalam menyusun perencanaan. Dukungan, dialog, dan kolaborasi mendorong keberhasilan implementasi program atau kegiatan.

Latar Belakang
Dalam kehidupan, pendidikan merupakan sesuatu yang dibutuhkan karena ada banyak manfaatnya yang diberikan oleh pendidikan. Hal ini sesuai dengan fungsi pendidikan nasional yang diatur oleh UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yang berbunyi: "Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan taat kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab." Peran pendidikan nasional untuk meningkatkan potensi dan kompetensi, membangun karakter bangsa yang memiliki martabat dan adab, yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa." Oleh sebab itu, pendidikan tidak hanya berkaitan dengan kapasitas belajar, tetapi juga pembentukan karakter peserta didik. Keberhasilan seseorang tidak hanya bergantung pada wawasan dan kompetensi teknis (hard skill), tetapi juga pada keterampilan managemen diri sendiri serta orang lain (soft skill). Hal ini menunjukkan peningkatan kualitas pendidikan karakter siswa sangatlah penting.

Pada dasarnya, pendidikan karakter adalah usaha yang dilaksanakan dalam proses internalisasi siswa, menunjukkan dan mengembangkan nilai-nilai yang baik. Melalui upaya internalisasi nilai-nilai kebajikan yang ada pada diri siswa diharapkan dapat tercipta kebiasaan berperilaku yang baik bagi siswa tersebut. Yang mendasari pengembangan nilai-nilai karakter dalam program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah filosofi pendidikan karakter oleh Ki Hadjar Dewantara. Filosofi tersebut yakni olah hati (etika), olah pikir (literasi), olah karsa (estetika), dan olah raga (kinestetik).

Olah hati adalah menjadi orang beriman dan bertakwa serta mengamalkannya dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh olah hati adalah kejujuran, saling menyayangi dan cinta tanah air. Olah pikir adalah kemampuan mengasah otak sehingga seseorang menjadi pintar dan menguasai ilmu pengetahuan dengan baik. Olah rasa atau olah karsa adalah kemampuan teposeliro dan sambung roso (berempati) pada sesama manusia, pada makhluk tuhan lainnya, dan lingkungan sekitar. Contoh olah rasa diantaranya menjaga kebersihan lingkungan, tertib antri, mematuhi peraturan lalu lintas, gotong royong, dan menyapa orang lain. Yang terakhir adalah olah raga yaitu kemampuan untuk menjaga kesehatan badan sehingga membuat jiwa dan pikiran juga sehat.

Dari keempat filosofi tadi, diharapkan nilai-nilai karakter peserta didik akan muncul dimulai dari religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab, dan lain sebagainya. Selanjutnya nilai karakter yang diinginkan untuk muncul dari keempat filosofis tadi pada saatnya bisa mengkristalisasi menjadi lima nilai utama karakter yaitu religius, nasionalisme, kemandirian, gotong royong, dan integritas.

Hal ini sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila yang menjadi Visi dan Misi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebhinnekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Sebagai usaha mewujudkan Profil Pelajar Pancasila diperlukan pembentukan dan penguatan pendidikan karakter bagi pelajar. Mengembangkan nilai-nilai kepribadian pada siswa membutuhkan strategi pembelajaran dan keterampilan khusus.

Maka dari itu sekolah harus mengetahui nilai karakter yang akan dikembangkan pada siswa. Pengimplementasian nilai karakter bisa dicapai dengan program/kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler sudah sering didengar dan dibahas. Tetapi, tampaknya kegiatan kokurikuler masih belum banyak dimaksimalkan untuk penguatan pembelajaran. Kokurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, atau pengayaan kegiatan intrakurikuler. Kokurikuler dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa (termasuk waktu libur) serta dapat dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah untuk menunjang pelaksanaan intrakurikuler. Kokurikuler harus menunjang langsung intrakurikuler dan kepentingan belajar peserta didik dengan penekanan pada konteks yang lebih nyata.

Berdasarkan hal tersebut di atas, digagas suatu program kokurikuler yang diintegrasikan dalam pembelajaran IPA. Salah satu karakter yang ingin dikuatkan adalah karakter peduli lingkungan. Hal ini terkait dengan topik yang terdapat dalam pembelajaran IPA, yaitu budidaya tanaman hias. Oleh karena itu, program ini dinamakan "Gerakan Hijau Indah Berseri". "Gerakan" mengandung makna adanya aksi nyata yang dilakukan oleh murid. "Hijau" mengandung makna kondisi sejuk, segar, dan asri yang identik dengan warna rindangnya daun-daun tanaman. "Indah" terkait dengan tujuan budidaya tanaman hias yang identik dengan nuansa estetika. "Berseri" ini adalah maksud/tujuan/fungsi dari tanaman hias yang akan membuat yang memandang senang, santai, dan berseri-seri.

Tujuan Program

Adapun beberapa tujuan yang menjadi target dari program ini adalah sebagai berikut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun