4. Kepribadian Indonesia dalam Budaya Digital
Dengan semakin derasnya arus globalisasi, budaya lokal sering kali tergerus oleh budaya asing. Manipol/USDEK menekankan pentingnya Kepribadian Indonesia, yang dalam konteks modern dapat diartikan sebagai pelestarian budaya dalam era digital.
Menurut survei 2024, 75% masyarakat Indonesia merasa bahwa budaya lokal perlu dijaga di tengah perkembangan teknologi. Oleh karena itu, pemerintah dapat menggunakan teknologi digital untuk mempromosikan budaya Indonesia, seperti melalui digitalisasi naskah kuno, pembuatan platform edukasi berbasis budaya lokal, serta pengembangan konten digital berbasis kearifan lokal.
---
Tantangan dalam Menerapkan Manipol/USDEK di Era Modern
Meskipun prinsip-prinsip Manipol/USDEK masih memiliki relevansi, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam penerapannya:
1. Konflik dengan Sistem Ekonomi Global
Sistem ekonomi dunia saat ini lebih mengarah ke ekonomi pasar bebas, yang bertentangan dengan konsep Ekonomi Terpimpin. Jika diterapkan secara kaku, konsep ini bisa membuat Indonesia kesulitan dalam menarik investasi asing. Oleh karena itu, perlu ada keseimbangan antara proteksi nasional dan keterbukaan ekonomi.
2. Ancaman Otoritarianisme
Demokrasi Terpimpin berisiko dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk membatasi kebebasan politik. Oleh karena itu, dalam penerapannya, perlu ada mekanisme checks and balances yang kuat agar prinsip ini tetap demokratis dan tidak berubah menjadi otoritarianisme. Demokrasi Terpimpin sering dicap sebagai sistem yang berbau komunis, padahal sebetulnya tidaklah benar kalau sistem ini menjiplak Komunis. Demokrasi Terpimpin adalah Demokrasi Yang Menyeimbangkan Hegemoni Kapitalis Dan Komunis (Sosialisme dengan ciri khas Bangsa Indonesia).