Berisi kapal-kapal yang karam tanpa sempat berlayar jauh.
Tiang-tiangnya adalah doa-doa patah,
Tali-talinya simpul dari ketakutan.
Namun, di sudut gelap dermaga,
Seekor camar berteriak, membawa tanda,
Bahwa setiap pelabuhan yang salah adalah pelajaran,
Dan laut yang biru tetap setia menunggu.
Aku harus mengangkat jangkar dari luka ini,
Melipat layar yang basah oleh air mata,
Mengikuti angin yang mengajakku berdamai,
Dengan samudra yang luas dan tanpa batas.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!