Mohon tunggu...
dimas muhammad erlangga
dimas muhammad erlangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktivis GmnI

Baca Buku Dan Jalan Jalan Live In

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak sang Pembebas

10 Agustus 2024   08:27 Diperbarui: 10 Agustus 2024   08:33 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

seperti hujan yang menyuburkan tanah tandus,  

kau menanam benih harapan dalam setiap hembusan angin.

Kata-katamu adalah anak panah yang melesat ke cakrawala,  

menembus kabut keangkuhan,  

membuka jalan bagi cahaya,  

menyentuh nurani yang lama tertidur dalam pelukan penjajah.

Bung, engkau adalah purnama di malam kelam,  

yang memancarkan sinar di antara rimbunnya awan,  

memberi arah pada burung-burung yang terbang mencari sarang,  

di tengah gelap yang hampir memadamkan asa.

Tak pernah ada badai yang mampu menenggelamkan kapalmu,  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun