Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Awas Duck Syndrome! Ini Penjelasan dan Solusinya untuk Kesehatan Mental Kita

31 Januari 2025   07:01 Diperbarui: 31 Januari 2025   06:45 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Awas Duck Syndrome! Ini Penjelasan dan Solusinya untuk Kesehatan Mental Kita, Photo by Hoang Le:pexels.com

Solusi untuk Mengatasi Duck Syndrome

Untuk mengatasi Duck Syndrome, penting bagi individu untuk menyadari bahwa tidak ada yang salah dengan mengakui perasaan stres atau cemas. 

Mengembangkan keterampilan coping yang sehat dan berbicara dengan orang yang dipercaya adalah langkah pertama yang dapat membantu mengurangi beban mental. 

Dukungan dari keluarga, teman, atau bahkan konselor dapat memberikan ruang bagi seseorang untuk berbagi perasaan tanpa rasa takut dihukum atau dianggap lemah.

Selain itu, penting juga untuk menetapkan batasan yang jelas antara kehidupan pribadi dan pekerjaan atau studi. Mengelola waktu dengan bijak dan belajar untuk mengatakan "tidak" pada tekanan yang tidak realistis dapat membantu mencegah stres berlebihan. 

Di dunia akademik dan profesional, menciptakan lingkungan yang lebih terbuka terhadap masalah kesehatan mental juga sangat krusial. 

Kampanye kesadaran dan pelatihan terkait kesehatan mental di sekolah dan tempat kerja dapat membantu menciptakan budaya yang lebih mendukung.

Mengakhiri stigma terkait kesehatan mental, baik di Indonesia maupun di dunia, adalah langkah penting untuk menciptakan ruang yang aman bagi siapa saja yang sedang berjuang dengan Duck Syndrome. 

Sebuah survei yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO) pada 2021 menunjukkan bahwa lebih dari 70% dari mereka yang mengalami masalah kesehatan mental merasa lebih baik setelah berbicara dengan seseorang yang mereka percayai.

Dengan pendekatan yang lebih terbuka dan penuh empati, Duck Syndrome dapat dikelola dengan lebih baik, dan kesejahteraan mental dapat ditingkatkan bagi individu di seluruh dunia.

Bagaimana komentar Anda tentang fenomena Duck Syndrome ini? silahkan kita diskusikan bersama.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun