Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gencatan Senjata Israel dan Hamas? Ini Harapan Baru di Tengah Ketegangan Panjang

16 Januari 2025   11:52 Diperbarui: 16 Januari 2025   11:52 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gencatan Senjata Israel dan Hamas? Ini Harapan Baru di Tengah Ketegangan Panjang, Photo by Faruk Yldz: pexels.com

Konflik antara Israel dan Hamas telah menjadi salah satu isu paling kompleks dan berkepanjangan dalam sejarah modern. 

Namun, baru-baru ini, gencatan senjata diumumkan sebagai langkah untuk meredakan ketegangan. 

Dilansir dari Al Jazeera, perjanjian ini merupakan hasil mediasi intensif oleh Mesir, Qatar, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang bertujuan menghentikan eskalasi kekerasan di Gaza.

Latar Belakang Konflik

Konflik Israel-Palestina berakar dari sengketa tanah yang melibatkan isu keagamaan, politik, dan hak asasi manusia. 

Sejak berdirinya negara Israel pada 1948, wilayah Palestina terus mengalami pengurangan akibat konflik militer dan pendudukan. 

Dilaporkan oleh The Guardian, dalam dekade terakhir, ketegangan meningkat akibat perluasan permukiman Israel di Tepi Barat, serta blokade yang melumpuhkan kehidupan masyarakat di Gaza.

Pada awal tahun ini, kekerasan antara kelompok bersenjata di Gaza, termasuk Hamas, dan militer Israel mencapai puncaknya.

Serangan udara Israel dilaporkan menewaskan warga sipil yang sangat banyak, sementara roket dari Gaza juga menghantam wilayah Israel, menimbulkan kerugian besar.

Isi Perjanjian Gencatan Senjata

Menurut laporan yang dikutip dari Reuters, gencatan senjata kali ini mencakup beberapa poin penting:

  1. Penghentian serangan udara Israel di Gaza.

  2. Penghentian peluncuran roket oleh kelompok bersenjata di Gaza.

  3. Pembukaan jalur bantuan kemanusiaan untuk masyarakat yang terdampak konflik.

  4. Kesepakatan untuk melanjutkan pembicaraan damai yang dimediasi oleh komunitas internasional.

Mesir, sebagai mediator utama, menegaskan bahwa gencatan senjata ini harus dihormati kedua belah pihak untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. 

Dalam pernyataannya yang dikutip dari Middle East Eye, Kementerian Luar Negeri Mesir menyerukan kepada Israel dan Hamas untuk menjadikan perjanjian ini sebagai momentum menuju solusi yang lebih permanen.

Respon Internasional

Gencatan senjata ini mendapat tanggapan beragam dari dunia internasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa, melalui Sekretaris Jenderalnya, Antonio Guterres, menyampaikan apresiasi terhadap langkah ini. 

Dalam pernyataan yang dilansir dari BBC, Guterres menekankan pentingnya upaya lebih lanjut untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.

Di sisi lain, Amerika Serikat menyatakan dukungannya terhadap keamanan Israel sekaligus menyerukan perlunya langkah konkret untuk memperbaiki kondisi kemanusiaan di Palestina. 

Sementara itu, Uni Eropa mendesak kedua pihak untuk mematuhi perjanjian dan menghindari provokasi yang dapat memicu konflik baru.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Meskipun gencatan senjata ini memberikan secercah harapan, tantangan besar tetap ada. 

Dilansir dari The New York Times, konflik ini tidak hanya terkait dengan kekerasan fisik, tetapi juga menyangkut ketidaksetaraan akses terhadap sumber daya, hak atas tanah, dan pengakuan politik.

Untuk masyarakat Palestina, penghentian kekerasan hanyalah awal dari perjuangan panjang untuk mendapatkan hak-hak dasar mereka. 

Di sisi lain, bagi Israel, gencatan senjata menjadi ujian untuk membangun kembali kepercayaan dunia internasional, yang banyak mengkritik kebijakan pemerintahannya terhadap Palestina.

Gencatan senjata ini merupakan langkah positif di tengah konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun. 

Namun, seperti yang disampaikan oleh banyak pengamat, ini baru permulaan. Solusi jangka panjang membutuhkan komitmen, dialog, dan keberanian politik dari kedua belah pihak. 

Seiring berjalannya waktu, dunia akan terus memantau apakah gencatan senjata Israel dan Hamas ini dapat menjadi titik balik menuju perdamaian di negeri Palestina yang lebih adil dan berkelanjutan.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun