Selain itu, budaya "komentar pedas" menjadi ciri khas lain.Â
BBC News melaporkan bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama dalam hal komentar negatif di platform seperti Twitter.Â
Pola pikir "semua orang harus tahu opini saya" sering kali menyebabkan perdebatan panas bahkan untuk isu-isu yang sepele.
Membandingkan dengan Netizen Dunia
Jika dibandingkan dengan netizen di negara maju seperti Jepang atau Jerman, perbedaan pola pikir cukup mencolok.Â
Dilansir dari Pew Research Center, netizen di negara-negara tersebut lebih menghargai privasi dan jarang berdebat di ruang publik.
Sebaliknya, netizen Indonesia cenderung memanfaatkan media sosial sebagai ajang unjuk diri.Â
Hal ini dipengaruhi oleh budaya komunal yang kuat, di mana validasi dari orang lain menjadi penting.
Namun, di sisi lain, netizen dunia, terutama di negara-negara maju, lebih terorganisasi dalam menggunakan dunia maya untuk inovasi.Â
Forbes melaporkan bahwa Silicon Valley, sebagai pusat teknologi global, berkembang berkat sinergi antara kreativitas digital dan pemanfaatan data.Â
Dunia telah berhasil menggunakan internet untuk menciptakan teknologi mutakhir, sedangkan netizen Indonesia masih cenderung fokus pada konsumsi konten.