Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Serial Parodi Kehidupan: Terong Bu Lurah Lagi

7 Januari 2025   09:00 Diperbarui: 7 Januari 2025   09:00 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terong Bu Lurah Lagi, foto: Freepik.com

Bu Lurah menggeleng. "Nggak tahu, Pak. Saya cuma bingung kenapa akhir-akhir ini hidup saya selalu dikaitkan sama terong. Padahal minggu lalu saya cuma pengen bikin sambal."

"Tapi Bu Lurah," kata Wagyuman sambil berdiri, "mungkin ini peringatan! Terong ini bisa jadi simbol pemberontakan. Siapa tahu ada yang nggak puas sama kepemimpinan Ibu."

"Bener tuh," tambah Wira. "Bisa jadi ada pihak yang sengaja bikin kita ribut biar kampung ini kacau."

Kusnad menepuk dahinya. "Kalian ini kebanyakan nonton sinetron. Terong ini mungkin cuma becandaan orang iseng. Kalau mau tahu siapa pelakunya, kenapa nggak lapor polisi aja?"

Pak Rete mengangguk. "Ide bagus. Besok pagi, kita bawa terong ini ke kantor polisi. Biar mereka yang periksa."

Dua hari kemudian, warga kembali berkumpul untuk mendengar hasil pemeriksaan polisi. Pak Rete datang dengan wajah sumringah.

"Warga sekalian, terima kasih atas kesabaran kalian. Polisi sudah menemukan pelaku di balik terong ini."

"Siapa, Pak Rete?" tanya Mpok Jumi penasaran.

Pak Rete menoleh ke Bu Lurah yang seketika tertunduk, seperti orang malu.

"Ternyata, pelakunya adalah... Pak Toni, suami saya," jawab Bu Lurah dengan wajah bersemu merah.

Warga terkejut. "Pak Toni? Kenapa dia melakukan itu?" tanya Wagyuman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun