Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Serial Parodi Kehidupan: Negeri Tembokto dan Pajak Udara

1 Januari 2025   07:30 Diperbarui: 31 Desember 2024   17:30 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serial Parodi Kehidupan: Negeri Tembokto dan Pajak Udara, Photo by Ninh Tien Dat:pexels.com

Tapi kebahagiaan itu ternyata cuma sementara. Sebulan kemudian, Mpok Jumi menerima surat dari petugas pajak. Kali ini bukan soal pajak udara, melainkan pajak popularitas. 

Karena dianggap figur publik, ia kini harus membayar pajak tambahan atas kenaikan omsetnya.

"Ya ampun, napas gue kena pajak, nasi uduk gue kena pajak, sekarang gue sendiri juga kena pajak! Hidup ini kenapa jadi kayak permainan monopoli, sih?" keluh Mpok Jumi sambil memandangi tumpukan tagihan.

Meski begitu, Mpok Jumi tetap bertahan. Di depan warung, ia duduk santai sambil mengelus dagu, berpikir keras bagaimana caranya mengakali pajak berikutnya. 

"Yang penting, nasi uduk gue tetap laku. Hiduplah nasi uduk, tanpa pajak!" katanya sambil mengaduk sambal. 

Dan begitulah, di Kampung Ketilang Cemplung, perjuangan Mpok Jumi terus berlanjut di tengah badai pajak dan kebijakan ajaib negeri Tembokto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun