Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Sekelumit Kisah Produksi Drakor dan Efek Bisnis yang Ditimbulkannya

18 Desember 2024   06:39 Diperbarui: 18 Desember 2024   06:52 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produksi drakor dan efek bisnis yang ditimbulkannya, Netflix.com

Dan efeknya, perusahaan-perusahaan Korea, dengan dukungan kekuatan lunak negara yang terus berkembang, kini semakin berfokus pada bidang-bidang yang telah didorong oleh Hallyu. 

AmorePacific, perusahaan kosmetik terbesar di negara itu, pada tahun 2015 menikmati lonjakan penjualan luar negeri sebesar 44 persen dari tahun ke tahun karena citra keren negara itu memberikan daya tarik yang dapat dipasarkan bagi barang-barang konsumen di luar negeri. 

CJ E & M, unit media dari konglomerat CJ yang dikelola keluarga, melihat penjualan luar negerinya tumbuh lebih dari 20 persen setahun. 

Sementara Netmarble Games, perusahaan gim seluler terkemuka di Korea Selatan, berencana untuk melakukan penawaran umum perdana Won2tn karena ekspor gim Korea mencapai hampir US$3 miliar pada tahun 2014, yang mencakup lebih dari setengah ekspor budaya negara itu.

Bukan hanya itu, penjualan tonik ginseng merah juga telah meningkat secara eksponensial setelah adegan di mana Song Joong Ki, pemeran utama DoTS, meminumnya dalam salah satu episode. 

Program acara ini juga diharapkan menghasilkan lebih dari tiga triliun won (Rp 36 T) untuk efek ekonomi dalam hal ekspor, pengeluaran domestik dan pariwisata. 

Hal itu tentu sangat mengesankan mengingat KBS mengeluarkan 13 miliar won (Rp 156 miliar) untuk memproduksi DoTS.

Dan artikel ini di akhiri dengan pertanyaan, mampukah Indonesia melakukan hal yang sama seperti apa yang dilakukan oleh drakor?***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun