Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Debat Pilkada Jakarta 2024, Sejauh Mana Budaya Betawi akan Mereka Kembangkan?

7 Oktober 2024   06:23 Diperbarui: 7 Oktober 2024   12:31 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi KPU Provinsi DKI Jakarta

Menurut Pergub tersebut yang dikategorikan sebagai ikon budaya Betawi adalah Ondel-ondel, Kembang kelapa, Ornamen gigi balang, Baju sadariah, Kebaya kerancang, Batik Betawi, Kerak telor, Bir pletok.

RK saat itu menyampaikan bahwa dirinya jika terpilih nanti akan lebih memperkenalkan kedelapan ikon tersebut, dan saya percaya dengan ia mengelola Bandung serta Jawa Barat, tentu semua itu akan ditampilkan secara lebih kreatif.

Juga ketika mengutip inti dari pembicaraan Rano mengenai makna budaya, yang diuraikannya berdasarkan dari dua istilah Budi dan daya, yaitu dalam konteksnya pola pikir, tampak ia begitu memahami substansi tersebut.

Sementara ditambahkannya pula bahwa apa yang dibahas dengan istilah budaya dalam pembahasan tersebut konteksnya lebih kepada produk budaya, hasil karya dari kita menciptakan kreativitas setelah berolah pikiran. Dan saya sependapat tentang ini.

Jadi jika di dalam makna yang lebih luas, pelestarian budaya Betawi itu bukan hanya terfokus pada produk-produk yang utamanya dijadikan ikon. 

Melainkan harus lebih kepada hal yang esensial lagi, yaitu bagaimana budaya luhur yang dimiliki oleh masyarakat Betawi sejak dahulu.

Misalnya saja, ketika berbicara kehidupan masyarakat Betawi yang kental dengan ajaran Islam ataupun dalam faktanya bahwa di tanah Betawi sudah tercipta asimilasi dan akulturisasi budaya sejak lama.

Mulai dari tarian, kuliner, fesyen, kita akan mendapatkan bahwa ada percampuran banyak produk budaya di sana. Misalnya dari budaya Tiongkok, Arab, Portugis, Belanda, Jawa, Makassar, dan sebagainya.

Maka konsep-konsep yang telah digaungkan bersamaan dengan keluarnya pergub tersebut pada tanggal 5 Februari 2017, memang selayaknya terus ditumbuhkembangkan.

Terutama yang berkaitan dengan penjualan produk-produk budaya berkaitan dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Kedelapan ikon tersebut selain bisa memperkenalkan seperti apa budaya masyarakat Betawi tempo dulu, tentu juga berpotensi pada peningkatan finansial, selama didukung sepenuhnya oleh Pemerintahan Daerah di bawah Gubernur kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun