Gamal Albinsaid sudah mulai bersiap untuk menjalankan amanat konsituennya.
Dengan selesainya pelantikan anggota Dewan Periode 2024-2029, para anggota legislatif seperti dr.Dr. Gamal Albinsaid, M.Biomed. adalah seorang dokter, inovator kesehatan, wirausahawan sosial, yang juga inspirator kebanggaan Indonesia.
Ada sebuah harapan baru yang datang dari sosok seperti Gamal Albinsaid, termasuk juga dengan hadirnya para selebritis yang kini juga ingin unjuk gigi membangun rakyat dan bangsa ini.Â
Gamal Albinsaid kini berkiprah di Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPR RI Dapil V Malang Raya dan ketika ditanya kesiapannya berkiprah, ia pun menjelaskan dengan singkat dan gamblang.
Selaku aleg muda dari PKS ia memiliki konsen dan ingin memperjuangkan pendidikan berkualitas serta meningkatkan kesejahteraan guru.
Jika kemarin sebelun terpilih itu adalah janji, maka kini dari janji harus terwujud dalam sebuah implementasi kongkrit.Â
Lantas apa saja solusi yang akan diberukan oleh dokter muda ini?
Dilansir dari akun instagram miliknya, Gamal menjelaskan mengenai perlunya sebuah sistem pendidikan yang efektif sehingga kelak akan membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.
Menurutnya, SDM Unggul akan mewujudkan negara menjadi lebih maju.Â
"SDM yang berkualitas dan produktif akan memperkuat pertumbuhan ekonomi. Lalu, bagaimana sistem pendidikan kita hari ini? Numbers never lie," ungkapnya membuka unggahan dari catatan kritisnya tersebut.
1. HASIL PISA TERENDAH SEPANJANG SEJARAH INDONESIA MENGIKUTI PISA
PISA (Program for International Student Assessment) adalah program penilaian internasional yang mengukur kemampuan siswa berusia 15 tahun dalam bidang matematika, sains, dan literasi membaca.Â
PISA diselenggarakan setiap tiga tahun sekali oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) atau Organisasi Untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi.
Dan menurut catatan Gamal, pencapaian nilai PISA kita tertinggal jauh dari rata-rata negara OECD dan ASEAN.Â
Skor membaca 356 jauh dibawah target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 392. Skor matematika 366 jauh dibawah target RPJMN 392.Â
Skor sains 383 jauh dibawah target RPJMN 402. Tahun 2022, Indonesia peringkat 69 dari 81 negara.Â
Jika kita membuat proyeksi skor Indonesia dan merujuk pada rata-rata negara OECD, maka kita bisa mencapai rata-rata skor OECD pada tahun 2089 untuk literasi dan 2063 untuk numerasi.
2. TINGKAT KESEJAHTERAAN GURU YANG SANGAT RENDAH
Merujuk pada laporan IDEAS pada Mei 2024, 42% guru dan 74% guru honorer memiliki penghasilan di bawah 2 juta rupiah, serta 13% guru dan 20,5% guru honorer memiliki penghasilan di bawah 500rb.Â
89% guru merasa penghasilan mereka pas-pasan atau kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. 55,8% guru memiliki pekerjaan sampingan, serta 79,8% guru memiliki hutang.Â
Kita juga dikejutkan oleh riset NoLimit yang mengatakan 42% masyarakat yang terjerat pinjol ilegal berprofesi sebagai guru.
3. 71% ANAK-ANAK INDONESIA MEMILIKI FIXED MINDSET
Dalam laporan PISA 2018, menyatakan mayoritas siswa di negara OECD memiliki mindset berkembang. Hasil kuisioner dalam angket mereka tidak setuju atau sangat tidak setuju dengan pernyataan "Kecerdasan seseorang merupakan sesuatu yang tidak dapat diubah".
Sedangkan di Indonesia hanya 29% anak-anak Indonesia yang memiliki growth mindset. Sebagian besar, 71%, masih menganggap bahwa kecerdasannya tak bisa diubah.Â
Tentu jika dibiarkan hal ini menjadi sesuatu yang menyedihkan sehingga bonus demografi bisa berubah menjadi petaka demografi bagi bangsa ini.
Selain itu, anggapan tersebut mempengaruhi mindset yang akan mengantarkan pada perilaku dan hasil yang berbeda dalam hal pengembangan diri secara signifikan.Â
Dan berikut  solusi yang akan diberikan oleh Gamal :
1. Memprioritaskan peningkatan kemampuan literasi dan numerasi,
2. Memberikan dukungan kesejahteraan dan peningkatan kualitas guru,
3. Realokasi anggaran fokus pada peningkatan kualitas pendidikan berbasis indikator kinerja pendidikan.
Semakin banyak generasi muda melek politik dan memperjuangkannya dengan hati nurasi seperti sosok dr. Gamal Albinsaid ini, rasanya perubahan bangsa ini menjadi Macan Asia hanya menunggu waktu yang tidak lama lagi.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H