Menyadari adanya kelemahan, saya tidak mau melemah hingga saya selalu ingin menggali potensi diri. Saya jadi orang yang senang belajar dan bertanya. Tanpa sadar ternyata saya jadi banyak paham dan bisa, dari sinilah mulai muncul rasa percaya diri bahwa ternyata bertelinga satu pun bukan masalah besar.
5. Kuasai potensi yang sudah tergali
Ketika misalnya kita sudah menemukan potensi yang ada, kuasai dan terus tingkatkan agar menjadi ahli, setidaknya, memiliki nilai berbeda dari yang orang punya. karena hanya dengan begitu, orang hanya akan mencari dan disitulah rasa percaya diri akan terus meningkat.
6. Berbagi
Untuk menutupi ketulian saya dan ketika rasa percaya diri sudah tumbuh, saya mulai memberanikan diri untuk berbagi ilmu dan sebagian harta, atau setidaknya, ketika "dipanggil" untuk jadi pembicara serta menulis tidak memasak tarif premium. Jika pun iya, maka saya sisakan untuk....(rahasia).
Percaya diri bagi saya adalah sebuah sikap yang harus ada karena Tuhan sudah sangat percaya bahwa kita mampu melakukan apapun, dimana hal itu terbukti dengan diberikannya segala yang kita butuhkan, bahkan tanpa disadari.
Jangan pernah takut dengan risiko karena risiko terbesar dari sebuah kehidupan itu adalah kematian. Bukankah setiap makhluk pasti akan mati. Jadi mengapa harus takut atau khawatir terhadap sesuatu yang sudah pasti?
Tidak perlu pula overthinking, jalani saja semuanya tanpa harus mempertimbangkan segala yang kita pikirkan.
Memang membangun rasa percaya diri ini tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa, karena Anda pasti bisa!***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H