Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tips Membangun Rasa Percaya Diri yang Mudah dan Realistis

29 September 2024   08:57 Diperbarui: 29 September 2024   09:21 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sana pula saya menemukan "tafsiran" kata bersyukur versi sendiri, yakni menerima apa yang ada dengan tidak berharap pada sesuatu yang belum ada atau tidak pasti.

3. Beradaptasi

Dengan satu telinga saya beradaptasi. Saya bergaul  semampunya meski rasa minder sangat terasa hingga ketika drop out dari bangku kuliah, saya justru menemukan cara beradaptasi terindah.

Cara adaptasi yang saya lakukan ada dua, internal dan eksternal. Internal, saya menyimpan rahasia besar yang terungkap ke istri dan mertua untuk pertama kalinya. Selama itu, saya akal-akalan agar orang tidak tahu bahwa saya budeg! yaitu dengan cara:

a. Humor

Saya memanipulasi ketulian dengan bercanda seperti mengikuti H.Bolot. Meski saya tidak dengar, dengan canda, mereka menduga saya hanya pura-pura tidak dengar sehingga mereka menganggap saya normal-normal saja.

b. Memilih tempat

Saat naik bus, menghadiri acara, berada di kelas, atau dimana saja, saya selalu mengambil posisi sebelah kanan agar yang tersedia dan bisa menangkap suara hanya telinga kiri.

c. Sok paham

Kalau saya merasa sama sekali tidak memahami omongan orang karena tidak dengar,  saya biasanya hanya mengangguk-angguk sambil bergaya merespon dan mengatakan "Oooo gitu..".  Dari situ saya coba mengulangi topik dan berusaha menangkap intinya dari kata yang tidak saya dengar tadi.

4. Menggali potensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun