Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Sunflower (2), Bunga Semerbak Mewangi

28 September 2024   06:27 Diperbarui: 28 September 2024   07:54 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meski di dalam hatinya, Bunga tertawa melihat wajah Matahari yang sok lugu di depannya itu. Dan dengan cueknya pula ia duduk di hadapan Bunga.

"Di sini boleh kan? Dah penuh semua itu bangkunya."

"Ya udah, apa boleh buat."

Matahari tersenyum dan kemudian saat makan, bukannya menghabiskan makanan dengan cepat, ia malah sempat menatap penuh kekaguman ke arah Bunga."

"Cantiknya..." Batin Matahari berkata kagum.

Dan ternyata bukan Matahari saja yang kagum, tapi hampir semua lelaki yang belum mengenal Bunga mendadak terlihat aneh karena saat melihatnya seperti melihat keindahan alam semesta saja.

Bang Rudi adalah termasuk yang diam-diam mengagumi Bunga, ia selama ini  dikenal killer, tak pernah ada yang berani membantah apalagi sampai berani berdebat seperti yang dilakukan Bunga tadi. Namun rekor itu terpecahkan dengan hadirnya seorang perempuan cantik dan cerdas yang dengan lantangnya berani menyuarakan keadilan.

Nama dan kecantikan Bunga jadi begitu semerbak wanginya di acara tersebut, seakan semua lelaki ingin berkenalan dan ingin akrab dengannya.

Bunga paham hal itu. Ia sama sekali tak pernah ingin jadi pusat perhatian, namun lingkungannya selalu memberikan ekspektasi lebih kepadanya. Seolah-olah di negeri ini sudah kehilangan stok perempuan cantik saja. 

Bunga merasa antara bangga atau tak nyaman ketika dengan wajah cantiknya itu justru menjadi pusat perhatian di malam itu.

Dalam waktu singkat Bunga mendadak jadi idola Karang Taruna Jakarta Selatan...***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun