Mohon tunggu...
Dimas Jayadinekat
Dimas Jayadinekat Mohon Tunggu... Freelancer - Author, Freelance Script Writer, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Penulis buku Motivasi Rahasia NEKAT (2012), Penulis Skenario lepas di TVRI dan beberapa rumah produksi (2013-kini), Penulis Rubrik Ketoprak Politik di Tabloid OPOSISI dan Harian TERBIT (2011-2013), Content Creator di Bondowoso Network, Pembicara publik untuk kajian materi Film, Skenario, Motivasi, Kewirausahaan, founder Newbie Film Centre

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Cak Lontong, Ketika Komedian Jadi Ketua Tim Pemenangan Pilkada. Mikir!

21 September 2024   12:23 Diperbarui: 21 September 2024   12:25 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski terkadang mereka dianggap menonjolkan candaan slapstick serta norak, namun semua itu sesungguhnya sebuah kondisi satire bagi bangsa ini.

Sebagai penulis yang juga dari beberapa karya saya lebih ke arah satire, apa yang telah dilakukan oleh para tokoh komedian itu sangatlah saya pahami.

Bercanda adalah sebuah konsep, untuk membuat candaan serta kelucuan dibutuhkan keseriusan tersendiri. Bukan sekadar berprilaku konyol seperti para politikus negeri ini, melainkan benar-benar memikirkan banyak hal berdasarkan wawasan yang perlu digali.

Sejak kecil gemar mendengarkan radio humor Suara Kejayaan, saya memahami betul bagaimana membuat konsep bercanda yang serius itu sangat sulit.

Membuat orang tertawa itu lebih sulit jika dibandingkan membuat orang kesal dan menangis.

Artinya, ketika para komedian bukan lagi sekadar mengkritik di tepian namun turun ke gelanggang, selain mereka mungkin sudah menemukan apa yang harus diperbaiki, tentunya ini menunjukkan bahwa negeri ini sangat butuh untuk dibenahi.

Jika melawak membutuhkan wawasan serta pengamatan untuk membuat konsep "bercanda" di atas panggung, tentunya mereka punya jurus tertentu agar tujuannya tercapai kelak.

Lihatlah bagaimana Komeng memulai dengan foto kocaknya yang ternyata justru membuatnya terpilih tanpa harus

Tangkapan layar youtube Kompas TV
Tangkapan layar youtube Kompas TV
jor-joran mengeluarkan banyak modal.

Kita tunggu saja kecerdasan Cak Lontong di dalam memenangkan jagoannya kelak. Mikir!***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun