Meski terkadang mereka dianggap menonjolkan candaan slapstick serta norak, namun semua itu sesungguhnya sebuah kondisi satire bagi bangsa ini.
Sebagai penulis yang juga dari beberapa karya saya lebih ke arah satire, apa yang telah dilakukan oleh para tokoh komedian itu sangatlah saya pahami.
Bercanda adalah sebuah konsep, untuk membuat candaan serta kelucuan dibutuhkan keseriusan tersendiri. Bukan sekadar berprilaku konyol seperti para politikus negeri ini, melainkan benar-benar memikirkan banyak hal berdasarkan wawasan yang perlu digali.
Sejak kecil gemar mendengarkan radio humor Suara Kejayaan, saya memahami betul bagaimana membuat konsep bercanda yang serius itu sangat sulit.
Membuat orang tertawa itu lebih sulit jika dibandingkan membuat orang kesal dan menangis.
Artinya, ketika para komedian bukan lagi sekadar mengkritik di tepian namun turun ke gelanggang, selain mereka mungkin sudah menemukan apa yang harus diperbaiki, tentunya ini menunjukkan bahwa negeri ini sangat butuh untuk dibenahi.
Jika melawak membutuhkan wawasan serta pengamatan untuk membuat konsep "bercanda" di atas panggung, tentunya mereka punya jurus tertentu agar tujuannya tercapai kelak.
Lihatlah bagaimana Komeng memulai dengan foto kocaknya yang ternyata justru membuatnya terpilih tanpa harus
jor-joran mengeluarkan banyak modal.Kita tunggu saja kecerdasan Cak Lontong di dalam memenangkan jagoannya kelak. Mikir!***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H