Mohon tunggu...
Dimas Anggoro Saputro
Dimas Anggoro Saputro Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer | Content Creator

"Bisa apa saja", begitu orang berkata tentang saya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Alternatif Wisata Kuliner di Jogja

29 April 2018   00:00 Diperbarui: 29 April 2018   00:12 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa menu Uma (dok.pri)

Uma Dapur Indonesia (dok.pri)
Uma Dapur Indonesia (dok.pri)
Rumah khas kolonial Belanda dengan halaman depan sebagai lahan parkir yang cukup luas siap menyambut kedatangan Anda. Sekilas, bangunan itu tak tampak layaknya tempat makan pada umumnya. Yang tampak adalah rumah hunian biasa.

Bukan tanpa alasan mengenai kenapa bangunan tersebut tidak direnovasi dan tetap dibiarkan begitu saja apa adanya. Bangunan yang digunakan oleh Uma Dapur Indonesia merupakan bangunan cagar budaya. Dulunya bangunan tersebut pernah menjadi tempat tinggal Soekarno ketika masa pemerintahannya.

"Presiden Soekarno dulu pernah tinggal di sini. Beliau dulu tidur di kamar yang sekarang menjadi ruang kantor Uma Dapur Indonesia", terang Tulus selaku manajer

Untuk bangunan utama, manajemen Uma Dapur Indonesia memang tidak melakukan renovasi. Mengingat bangunan tersebut masuk ke dalam daftar cagar budaya. Namun, pada bagian halaman belakang manajemen menambahkan bangunan baru. Terdiri dari ruang out door, dapur dan ruang in door.

Ruang out door yang dibangun sedemikian rupa menjadi primadona pelanggan untuk menyelenggarakan acara. Mulai dari acara perayaan ulang tahun hingga acara berkumpul bersama keluarga besar.

Ruang terbuka (dok.pri)
Ruang terbuka (dok.pri)
Konsep hunian yang diusung oleh Uma Dapur Indonesia memang menjadikannya tempat yang cozy. Serasa sedang bertandang di rumah sanak saudara.

Sajian nusantara langsung dari tangan ahlinya

Uma Dapur Indonesia menawarkan sajian nusantara dan sajian Viral. Pada awalnya, memang hanya menu tradisional dengan konsep Nusantara saja yang diusung.

Sego Tenong, Gudeg Sinuwun, Sambel Simbok, dan sebagainya. Tak cukup hanya penamaan menu saja yang mencerminkan kearifan lokal. Ahli masak pun juga berasal dari daerah menu itu berasal.

Beberapa menu Uma (dok.pri)
Beberapa menu Uma (dok.pri)
Semisal Sambel Simbok. Sambel yang dibuat oleh seorang ibu yang berasal dari daerah Gunung Kidul. Karena dibuat oleh seorang ibu, maka sambel itu disebut sebagai Sambel Simbok yang berarti sambel buatan ibu.

Seiring berjalannya waktu. Menu tradisional yang diusung oleh Uma Dapur Indonesia mengalami pergeseran. Muncullah menu Viral. Menu sajian kekinian yang disukai oleh anak jaman now. Antara lain adalah French Fries, Spaghetti dan Pasta. Menu alternatif bagi yang kurang menyukai menu tradisional, terutama anak-anak.

Viral (dok.pri)
Viral (dok.pri)
Dalam menjaga kualitas cita rasanya. Setiap jangka waktu yang telah ditentukan, Uma Dapur Indonesia menghadirkan ahli masak dari daerah menu tersebut berasal. Mereka akan mencicipi makanan yang dimasak oleh koki Uma Dapur Indonesia. Harapannya agar kualitas cita rasa tetap terjaga dan pelanggan mendapatkan cita rasa yang terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun