Mohon tunggu...
Dimas Anggoro Saputro
Dimas Anggoro Saputro Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer | Content Creator

"Bisa apa saja", begitu orang berkata tentang saya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dilema Kerokan bagi Ibu Hamil

26 November 2017   03:26 Diperbarui: 26 November 2017   04:43 4382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (IG: @sobat_hangat)

Memanglah selama hamil tidak boleh sembarangan, terlebih masalah kesehatan. Saya dan istri memilih kerokan sebagai alternatif daripada dikit-dikit obat. Selain biaya berobat tidak murah, saya dan istri adalah tipe yang tidak suka 'ribet'.

Jika waktu hamil istri saya berobat ke dokter karena keluhan rasa yang tidak karuan tersebut. Satu, harus mengantre karena tidak tergolong keadaan darurat. Itu berarti harus 'menahan' rasa sakit yang semakin bertambah. Kedua, dokter tidak akan serta merta meresepkan obat. Beli obat mual dan pusing di warung atau apotek? Bisa saja, tapi apa iya tanpa resep dokter? Apa iya harus dikit-dikit obat? Dilema bukan?

Saya dan istri memilih obat alternatif, kerokan. Tradisi turun temurun yang tidak diragukan lagi khasiatnya, ditambah dengan Balsem Lang sebagai pelengkapnya. Asalkan benar tekniknya dan tidak berlebihan. Anda pilih yang mana? Obat atau Balsem Lang?

Salam,

Dimas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun