Memanglah selama hamil tidak boleh sembarangan, terlebih masalah kesehatan. Saya dan istri memilih kerokan sebagai alternatif daripada dikit-dikit obat. Selain biaya berobat tidak murah, saya dan istri adalah tipe yang tidak suka 'ribet'.
Jika waktu hamil istri saya berobat ke dokter karena keluhan rasa yang tidak karuan tersebut. Satu, harus mengantre karena tidak tergolong keadaan darurat. Itu berarti harus 'menahan' rasa sakit yang semakin bertambah. Kedua, dokter tidak akan serta merta meresepkan obat. Beli obat mual dan pusing di warung atau apotek? Bisa saja, tapi apa iya tanpa resep dokter? Apa iya harus dikit-dikit obat? Dilema bukan?
Saya dan istri memilih obat alternatif, kerokan. Tradisi turun temurun yang tidak diragukan lagi khasiatnya, ditambah dengan Balsem Lang sebagai pelengkapnya. Asalkan benar tekniknya dan tidak berlebihan. Anda pilih yang mana? Obat atau Balsem Lang?
Salam,
Dimas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H