Mantan pacar saya sangat takut ketika masuk angin menghampiri kemudian kerokan adalah hal yang saya tawarkan. Alasannya sederhana, dia takut. Karena menurutnya dikeroki itu pastilah sakit. Ketakutannya adalah hal wajar bagi orang yang belum pernah merasakan sentuhan uang logam benggol ditubuhnya.
Suatu ketika, ia memberanikan diri menerima tawaran saya. Hal itu terjadi ketika ia hamil muda. Tri semester pertama, atau orang sering menyebutnya hamil muda, adalah saat-saat 'menyebalkan' bagi para calon ibu. Mau makan saja susah, rasa mual selalu menemani, rasanya seperti orang masuk angin tetapi sebenarnya tidak masuk angin, begitulah kira-kira pengakuan dari sang mantan pacar.
Seperti kebanyakan orang berkata, bahwa kehamilan pertama adalah yang paling berkesan. Ya, menurut saya itu benar. Tri semester pertama kehamilan adalah saat di mana kesabaran dan ketelatenan diuji. Saya bingung karena istri susah makan, di lain sisi istri saya bingung merasakan rasa yang tak 'karuan' (mual, pusing, muntah, dsb).
Untuk mengatasi gejala yang tidak karuan tadi, istri saya mencoba menguranginya dengan cara mengoleskan minyak kayu putih di beberapa titik di badan. Saya khawatir jika hal itu terus menerus dilakukan justru akan kurang baik karena kepanasan. Saya berinisiatif untuk menawarkan kerokan. Awalnya istri saya ragu. Beberapa artikel di internet yang kami baca juga tidak menyarankan hal tersebut. Untuk mengatasi mual dan sebagainya disarankan mengkonsumsi sup hangat atau minuman hangat. Untuk makan dan minum saja susah, jika dipaksakan justru muntah. Bagaimana mengkonsumsi makanan atau minuman hangat?
Saking tidak betahnya, akhirnya istri saya meminta pasrah kepada saya untuk dikeroki. Saya pun menuruti pintanya. Press release penelitian dokter Arya Nielsen, PhD tentang "The Science of Gua Sha" semakin menguatkan keyakinan saya untuk menuruti pinta istri saya.
Ternyata dikeroki itu tidak sakit dan badan terasa lebih enak serta rasa pusing dan mual berkurang, begitu pengakuannya merasakan kerokan perdana. Suap demi suap makanan pun masuk tanpa kendala berarti dan yang terpenting adalah tidak muntah.
Boleh, asal tidak berlebihan
Menurut dr. Melyarna Putri di halaman Klik Dokter, kerokan bagian pinggang selama hamil selama tidak berlebihan dan tidak menimbulkan masalah, boleh saja. Namun perlu dihindari memijat/ mengerok di bagian perut, terutama perut bawah. Dan hentikan kegiatan kerokan atau pijat apabila terasa nyeri atau tegang pada perut, terutama perut bagian bawah.
Kerokan pada ibu hamil sebagian besar memang tidak dianjurkan, terutama karena efek inflamasi (peradangan) yang mengakibatkan terjadinya kontraksi, dikhawatirkan bayi akan terlahir prematur.Â
Menurut saya selama yakin dan berpikir positif, itu tidak akan terjadi. Tetapi semua kembali kepada Tuhan. Syukurlah tidak terjadi hal yang tidak diinginkan kepada istri dan anak saya. Anak kami terlahir normal dan sehat, ibunya pun sehat. Tidak terjadi hal yang ditakutkan karena kerokan semasa hamil.