Mohon tunggu...
Dimas Anggoro Saputro
Dimas Anggoro Saputro Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer | Content Creator

"Bisa apa saja", begitu orang berkata tentang saya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sabtu Malam, Cara Lain Menikmati Alun-alun Utara

27 Agustus 2017   01:00 Diperbarui: 27 Agustus 2017   11:15 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senja di Alun-alun utara (dok.pri)

Menikmati suasana alun-alun utara sambil bersantap malam di beBakaran

Aneka menu (dok.pri)
Aneka menu (dok.pri)
Aneka menu dengan teknik memasak dibakar telah tersaji rapi di meja saya, kala sore di Warung beBakaran. Saya kalau makan, pasti selalu melihat tampilan makanannya, kemudian memfungsikan indera penciuman untuk mencium aroma masakan tersebut. Bukan maksud hati menjadi pemilih, namun hidup itu adalah pilihan.

Ikan lele bakar kecap, tempe bakar kecap, tahu bakar kecap, bakso ikan bakar pedas dan terancam serta sambel terasi, favorit! Tampilan lele bakar kecap terlihat mengkilat, saya menduga jika nanti lidah saya bertemu lele tersebut, rasa kecap saja yang akan tercecap. Tunggu dulu! Dugaan saya gugur. Lele dibakar sempurna, ternyata ada rasa lain di dalam daging lele tersebut selain rasa kecap. Entah apa saja bumbunya, yang jelas lele yang saya makan tidak hanya berselimut kecap. Begitu pun saat mencecap tahu dan tempe, lezat!

Yang luput dari perhatian saya justru pendorong makanannya, minuman. Seketika istri saya nyeletuk "Es tehnya enak Pi! Teh apa ya ini?" Wajah bahagianya memancar seraya dengan lepasnya dahaga. Menyoal teh, istri saya jago. Dari mencium aromanya saja (belum diseduh), dia sudah bisa menebak enak dan tidaknya. Maklumlah, dia penyuka teh, sedangkan saya penyuka kopi.

Saking penasarannya dengan teh yang disajikan, istri saya bertanya langsung kepada pengelola warung tersebut. "Ini teh apa pak? Enak tehnya. Ini pasti teh racikan ya?", tanya istri saya kepada Pak Nur selaku pengelola. "Yang jelas itu lebih dari tiga teh mbak", jawab singkat Pak Nur dengan senyum penuh misteri. Selain tehnya enak, warung beBakaran ternyata baru ada promo es teh gratis untuk makan di tempat. Puas tambah minum es teh ini!

beBakaran Jogja (dok.pri)
beBakaran Jogja (dok.pri)
Warung yang buka pada pukul 09.00-22.00 WIB tersebut juga memiliki menu bebakaran "rasa enak" lainnya. Ada empat pilihan rasa enak yang dimiliki: bebakaran kecap, bebakaran pedas, bebakaran spesial dan bebakaran madu. Masalah harga, warung ber-tagline Bakar Abiss tersebut memiliki harga terjangkau bagi semua kalangan. Mulai dari pelajar, pelancong bahkan pengusaha. Harga dibandrol mulai tiga ribu rupiah hingga dua puluh ribuan (harga belum termasuk pajak rumah makan).

Makanan di atas meja telah bermigrasi ke dalam perut. Saatnya bercengkrama bersama keluarga sambil menikmati suasana alun-alun utara menjelang malam di bawah lampu antik. Perut kenyang, hati pun senang.

Senja di Alun-alun utara (dok.pri)
Senja di Alun-alun utara (dok.pri)
Salam,

 Dimas


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun