Menikmati suasana alun-alun utara sambil bersantap malam di beBakaran
Ikan lele bakar kecap, tempe bakar kecap, tahu bakar kecap, bakso ikan bakar pedas dan terancam serta sambel terasi, favorit! Tampilan lele bakar kecap terlihat mengkilat, saya menduga jika nanti lidah saya bertemu lele tersebut, rasa kecap saja yang akan tercecap. Tunggu dulu! Dugaan saya gugur. Lele dibakar sempurna, ternyata ada rasa lain di dalam daging lele tersebut selain rasa kecap. Entah apa saja bumbunya, yang jelas lele yang saya makan tidak hanya berselimut kecap. Begitu pun saat mencecap tahu dan tempe, lezat!
Yang luput dari perhatian saya justru pendorong makanannya, minuman. Seketika istri saya nyeletuk "Es tehnya enak Pi! Teh apa ya ini?" Wajah bahagianya memancar seraya dengan lepasnya dahaga. Menyoal teh, istri saya jago. Dari mencium aromanya saja (belum diseduh), dia sudah bisa menebak enak dan tidaknya. Maklumlah, dia penyuka teh, sedangkan saya penyuka kopi.
Saking penasarannya dengan teh yang disajikan, istri saya bertanya langsung kepada pengelola warung tersebut. "Ini teh apa pak? Enak tehnya. Ini pasti teh racikan ya?", tanya istri saya kepada Pak Nur selaku pengelola. "Yang jelas itu lebih dari tiga teh mbak", jawab singkat Pak Nur dengan senyum penuh misteri. Selain tehnya enak, warung beBakaran ternyata baru ada promo es teh gratis untuk makan di tempat. Puas tambah minum es teh ini!
Makanan di atas meja telah bermigrasi ke dalam perut. Saatnya bercengkrama bersama keluarga sambil menikmati suasana alun-alun utara menjelang malam di bawah lampu antik. Perut kenyang, hati pun senang.
 Dimas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H