Pengolahan lanjut bertujuan untuk membedakan objek perkebunan kelapa sawit dari objek lainnya, sehingga dapat dipetakan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan.
AnalisaÂ
Analisa dilakukan untuk mendapatkan model estimasi pendugaan umur kelapa sawit. Pengumpulan data lapangan dilakukan dengan pengamatan umur kelapa sawit, pengukuran nilai spectral canopy untuk setiap level umur, serta pengukuran luas indek daun.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengenalan Wilayah Area Penelitian Penginderaan Jauh
Data diamati secara visual dan dibandingkan dengan area yang yang sama dengan menggunakan data resolusi tinggi (SPOT6) dan pada Google-Earth. Daerah yang diberi batasan dalam gambar menunjukkan area perkebunan kelapa sawit di daerah kabupaten Tanah Laut.
4.2. Klasifikasi Penggunaan Lahan
Pada tahap awal dilakukan klasifikasi tidak terbimbing dengan metode ISOCLASS. Parameter yang dimasukkan kedalam proses isoclass adalah jumlah iterasi maksimum yang dilaksanakan system sebanyak 1000 iterasi dan jumlah kelas sebanyak 64 kelas.
Hasil klasifikasi unsuvervised menunjukkan kelapa sawit pada usia muda satu kelas dengan alang-alang mapupun vegetasi rendah, sedangkan usia remaja sampai tua bercampur dengan dengan hutan maupun vegetasi rapat.
4.3. Ekstraksi NDVI
Ekstraksi NDVI dilakukan untuk melihat indeks kehijauan setiap tingkat usia kelapa sawit.