Resume dari buku Pemanfaatan Penginderaan Jauh Untuk Identifikasi Perkebunan, yang di susun oleh PUSAT PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN).
PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH UNTUK IDENTIFIKASI PERKEBUNAN
BAB I. PENDAHULUAN
1-1 . Latar Belakang
Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jack.) merupakan salah satu tanaman pohon tropis yang paling penting di dunia. Minyak inti sawit diperoleh dari biji atau kernel dalam shell mesocarp keras yang menghasilkan sekitar 80% asam lemak jenuh (oleat) dan terutama digunakan dalam pembuatan sabun, deterjen dan perlengkapan lainnya dalam industri oleokimia (Basiron, 2007; Hartder, et al, 1997). Selain itu informasi mengenai umur kelapa sawit merupakan informasi yang dapat memberikan informasi besar produksi yang akan dihasilkan dan besar pajak yang harus dikeluarkan. Teknologi Satelit penginderaan jauh menggunakan teknik penginderaan jauh optik dan radar telah berhasil digunakan dalam berbagai aplikasi yang berhubungan dengan studi sumber daya bumi dan pemantauan lingkungan.
1-2. Perumusan Masalah
Kelapa sawit mempunyai usia sampai dengan sekitar 25 tahun, dimana pada usia muda batang masih pendek dan daun-daun belum banyak, sehingga area antara pohon masih nampak jelas. Semakin berumur daun-daun semakin rimbun dan semakin lama area antara pohon semakin tertutupi. Warna daun juga akan semakin hijau dan pada masa mendekati umur 25 tahun daun-daun mulai banyak yang kering.
1-3. Tujuan dan Sasaran
1. Mengembangkan metode untuk mengidentifikasi kelapa sawit dengan data penginderaan jauh
2. Mengembangkan metode untuk memprediksi umur kelapa sawit, dengan menggunakan data penginderaan jauh.
Sasaran penelitian ini adalah untuk mendapatkan model identifikasi kelapa sawit serta menduga usianya.