Ciri-Ciri Alkana :
- Memiliki sifat alifatik jenuh
- Bereaksi dengan gas alam akan menghasilkan reaksi subtitusi.
- Nama akhiran berupa  --ana
- Atom C1-C4 bersifat gas
- Mudah terbakar
Tata penamaan senyawa alkana sebagai berikut :
- Jika karbon lurus dan mempunyai 5 atom C atau lebih tidak memiliki cabang, nama senyawa tersebut diberi awalan n. Contoh : Â Â Â H3C-CH2-CH2-CH2-CH3 = n-pentana
- Apabila senyawa alkane memiliki cabang, maka nama senyawa didasarkan para rantai karbon yang paling panjang. Diberi penomeran dimulai dari cabang terdekat. Contoh : 2-metilButana
- Jika senyawa alkane memiliki cabang lebih dari satu, maka urutan penamaan pada cabang berdasarkan abjad. Contoh = 2-etil-3-metilheptana
- Jika senyawa alkena memiliki cabang yang sama lebih dari satu, maka aka nada penambahan penamaan pada gugus alkilnya dengan penambahan 2=di, 3=tri, 4=penta dan 5=tetra. Begitu juga dengan ikatan rankap lebih dari satu. Contoh: 3,3-dimetilheksana
2. Alkena (C=C)
Merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh yang memiliki rangkap dua. Senyawa ini untuk berikatan dengan atom-atom C salah satunya memiliki ikatan kovalen rangkap dua yang melibatkan 4e untuk berinteraksi dengan atom C, sehingga memiliki sisa 2e untuk berinteraksi dengan hidrogen dan membuat atom C hanya bisa berikatan dengan unsur Hidrogen sebanyak 2-3 saja. Rumus umumnya CnH2n (n=jumlah atom C).
Ciri-ciri Alkena:
- Sifatnya alifatik tak jenuh
- Memiliki rangkap dua (=)
- Memiliki nama akhiran -ena
- Semakin banyak atom C titik didih semakin tinggi.
- Dapat bereaksi adisi dan eliminasi.
Tata penamaan senyawa alkena sebagai berikut:
Senyawa alkena dengan rantai lurus, pemberian nomer berdasarkan letak rangkapnya. Contoh : H2C=CH-CH2-CH3 = 1-butena
- Jika senyawa alkena memiliki cabang, pemberian nomer tetap berdasarkan letak rangkapnya terlebih dahulu setelah itu gugus alkilnya. Contoh: 3-metil-1-pentena
- Jika senyawa alkena memiliki cabang lebih dari satu, pemberian nomer tetap berdasarkan letak rangkapnya, setelah itu penamaan gugus alkil berdasarkan abjad. Contoh: 5-etil-2-metil-1-heptena
- Jika senyawa alkena memiliki cabang yang sama lebih dari satu, maka aka nada penambahan penamaan pada gugus alkilnya dengan penambahan 2=di, 3=tri, 4=penta dan 5=tetra. Begitu juga dengan ikatan rankap lebih dari satu. Contoh: 3,3-dimetil-1-heksena dan 1,3-heksadiena.
3. ALKUNA (CC)
Senyawa ini hampir sama dengan alkena sama-sama senyawa hidrokarbon tak jenuh. Untuk, berikatan dengan atom-atom C salah satunya membentuk ikatan rangkap tiga yang melibatkan 6e berinterakasi membentuk ikatan rangkap, sehingga sisa 1e berikatan dengan hidrogen H-CC-H. Rumus umunya CnH2n-2 (n=jumlah atom C).
Ciri-ciri Alkuna:
- Memiliki sifat tak jenuh
- Tidak larut dalam air
- Penamaan akhiran --una
- Memiliki rangkap tiga ()
- Mudah terbakar
- C1-C4 gas, C5-17 cair, C18-C100 padatan dan
- Memiliki rumus CnH2n-2
Tata penamaan senyawa alkuna sebagai berikut:
- Senyawa alkuna dengan rantai lurus, pemberian nomer ditulus berdasarkan letak rangkap terdekat. Contoh: HCC-CH2 = 1-Propuna
- Jika senyawa alkena memiliki cabang lebih dari satu, pemberian nomer tetap berdasarkan letak rangkapnya, setelah itu penamaan gugus alkil berdasarkan abjad. Contoh: 5-etil-2-metil-1-heptuna
- Jika senyawa alkena memiliki cabang yang sama lebih dari satu, maka aka nada penambahan penamaan pada gugus alkilnya dengan penambahan 2=di, 3=tri, 4=penta dan 5=tetra. Begitu juga dengan ikatan rankap lebih dari satu. Contoh: 3,3-dimetil-1-heksuna dan 1,3-heksadiuna.